Akmal, S. Si. Menyelesaikan studi sarjana sains di Universitas Hasanuddin, menyukai dunia blogging dan fotografi. Sering menulis artikel di berbagai media nasional.

Struktur Telinga Manusia (Gambar dan Penjelasannya)

struktur telinga

Struktur Telinga – Dalam merespon rangsangan (stimulans) berupa suara (getaran), manusia dilengkapi dengan organ pendengaran. Telinga memiliki reseptor khusus untuk mengenal getaran bunyi. Organ ini juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan.

Bagaimana susunan struktur telinga manusia? Apakah semua suara dapat didengar manusia? Manusia mempunyai keterbatasan dalam merespon suara, suara yang sangat lemah atau sangat keras tidak dapat direspon oleh sistem pendengaran. Suara yang dapat manusia dengar adalah suara-suara yang memiliki bilangan getar (frekuensi) antara 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.

Struktur Telinga Manusia

Telinga merupakan saluran yang terbuka di bagian luar dan bersatu dengan tulang tengkorak. Sistem pendengaran manusia in terdiri atas 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1. Struktur Telinga Luar

gambar struktur telinga
©galaxyanatomi.com

Struktur telinga manusia terdiri atas telinga luar tersusun atas auricula (daun telinga) dan saluran telinga luar (analisis auditoris eksternal) yang panjangnya 1,5 dan 2 cm. dalam saluran ini terdapat kelenjar sudorifera yang mengekskesikan serumen, suatu subtansi mirip lilin yang dapat mengeras.

Fungsi serumen adalah untuk melindungi telinga dari banyaknya kotoran yang masuk ke telinga luar taupun berpengaruh juga terhadap serangga yang akan masuk ke telinga (karena beraroma tidak sedap). Di bagian terakhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar dengan telinga dalam yang disebut membran tympani/selaput gendang.

2. Struktur Telinga Tengah (cavum tympanicus)

gambar struktur telinga tengah
©britannica.com

Telinga tengah merupakan suatu ruangan di dalam di dalam tulang tulang pelipis, yang dilapisi oleh jaringan mukosa dan berisi 3 tulang pendengaran (ossicula auditus), yaitu maleus (martil), incus (landasan), dan stapus (sanggurdi).

Pangkal tulang martil menempel pada permukaan dalam membran tympani, sedangkan ujungnya menempel pada tulang landaan, selanjutnya tukang landasan menempel pada tulang sanggurdi. Tulang sanggurdi akan berlekatan dengan tingkat oval/jorong (Fenestra ovali). Fenestra ovali terdapat pada sekat antara telinga tengah dengan telinga dalam.

Di dalam runga telinga tengah terdapat lima pintu, yaitu a) berasal dari saluran telinga luar; b) menuju ke tekinga tengah → fenestra ovalis (tingkat jorong); d) menuju telinga dalam fenestra  rotundum  (tingkap bundar); e) menuju ke sinus  masteoideus; f) menuju ke tuba audiotorius tuba eustachius.

Tuba eustachius adalah saluran yang dilapisi mukosa, berawal dari telinga tengah menuju ke rongga nasofaring. Saluran euctachius sangat besar peranannya untuk menjaga keseimbangan tekanan udara anatara telinga luar dan tengah sehingga gendang telinga tidak mudah robek. Namun saluran ini dapat juga sebagai tempat penyebaran mikroba infektf dari rongga hidung -pharinx menuju ke telinga tengah.

Fungsi saluran eustachius adalah menjaga tekanan udara telinga bagian dalam tetap sama dengan tekanan di luar telinga. Apabila perbedaan tekanan ini cukup besar maka membran timpani dapat pecah. Selain itu, perubahan dalam ketinggian misalnya saat kita naik pesawat terbang, sering kali menyakitkan karena tekanan udara yang tidak sama terhadap memran timphani.

Saluran eustachius menutup, kecuali pada saat menelan atau menganga. Mengapa pada saat naik pesawat terutama pada saat landng, kita dianjurkan mengunyah permen? Dalam konsisi saluran eustachius terbuka, udara masuk melalui hidung  atau mulut menuju ke saluran eustachius → saluran tengah.

Dengan masuknya udara ke telinga tengah maka tekanan udara di dalam dan di luar membran tympanimenjadi seimbang sehingga tidak mengalami dengung selaput gendang (pada saat naik pesawat terbang).

3. Struktur Telinga Dalam

Gambar Struktur Telinga Dalam
©slideplayer.com

Telinga dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian bagian membran. Labirin tulang terbentuk  dari tonjolan tulang pelipis. Labirin memberan terletak di sebelah dalam labirin tulang. Bagian-bagian tulang dalam yaitu cochlea (rumah siput), vestibuli dan canalis semisirkularis (tiga saluran setengah lingkaran).

a. Cochlea (rumah siput)

Cochlea bentuknya mirip dengan tabung bengkok ke belakang atas seperti huruf E(i) yang kemudian melilit mengelilingi tulang berbentuk kerucut sebagai ujungnya disebut modiolus. Di dalam tuba cochlea, ada satu bagian yang dibentuk olehtonjolan dinding cochlea tulang beserta cochlea membaran yang disebut membran basilaris.

Membran basilaris berfungsi memisahkan bagian dalam tuba menjadi 2 saluran yaitu scala vestibuli di bagian atas dan scala tympani di bagian bawah. Bagian membran lain yaitu memberan vestibularis/membran Resiner yang memisahkan scala vestibularis menjadi scala media (ductus cochlearis).

Di dalam 2 ruang ini (scala vestibule dan tympani) terisi cairan jernih yang disebut perilymphe. Cairan ini berasal dari cairan cerebrospinal dalam ruang sub arachnoidea yang masuk melalui saluran kecil yang bermuara di vestibuli. Sedangkan cairan dalam scala media disebut endolymphe yang belum diketahui asalnya.

Suatu struktur khusus yang terdapat dalam membran basilaris adakah organ corti. Organ corti terdiri dari sel-sel penyimpang dan sel-sel berambut yang menjorok ke dalam endolimphe dan dikelilingi oleh reseptor-reseptor dan saraf-saraf keranial VIII (nervus auditori).

b) Vestibuli

Vestibuli memberan terdiri atas sacula dan utricula. Serabut saraf vestibularis ujungnya mengelilingi sel-sel rambut dalam yang merupakan struktur khusus dari sacula dan utricula yang disebut macula acustica.

Partikel-partikel kecil dari CaCO3 yang diseut otolith tersebar di antara rambut-rambut dalam macula. Perubahan posisi pada kepala menyebabkan otorith lepas dari sel rambut dan ini merangsang menimbulkan ‘refleks pendengaran’ yang direspon oleh otot dalam keadaan seimbang.

Mekanisme Mendengar

Mekanisme mendengar
©britannica.com

Apabila sampai pada telinga kita, gelombang suara akan masuk ke telinga bagian luar melalui saluran pendengaran dan akhirnya sampai pada membran timphani. Gelombang suara ini menggetarkan membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang landasan dan tulang sanggurdi ikut bergetar.

Akhirnya tingkap bundar ikut bergetar juga, getaran ini akan menggetarkan cairan di dalam rumah siput. Cairan yang bergetar menstimulasi ujung-ujung saraf. Impils dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar.

Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola gelombang suara yang diterima. Otak besar menerima impuls ini, kemudian menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara.

Telinga Sebagai Indera Keseimbangan

Gambar Telinga Sebagai Organ Keseimbangan
©magickallyhuman.com

Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terletak di dalam telinga. Indera keseimbangan secara struktural terletak dekat indera pendengaran, yaitu di bagian belakang telinga dalam yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus, serta kanalis semi-sirkularis.

Struktur tersebut berfungsi dalam pengaturan keseimbangan tubuh yang dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf otak VIII. Dengan demikian, saraf otak VIII mengandung dua komponen, yaitu komponen pendengaran dan komponen keseimbangan.

Di dalam kanalis semisirkunalis terdapat cairan dan rambut getar yang berfungsi sebagai aat pengenal posisi sehingga kita dapat menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, di dalam saluran ini juga terdapat suatu protein dan kalsium karbonat yang ikut menentukan posisi tubuh, yaitu otolit. Bersama dengan cairan yang berada di dalam kanal semisirkunalis, otak  dapat memahami posisi tubuh kita dan mempertahankan keseimbangan posisi tubuh.

Lihat video struktur telinga dan fungsinya di bawah ini.

Kelainan dan Penyakit pada Indera Pendengaran

Gambar Kelainan dan Penyakit pada Indera Pendengaran
©ummi-online.com

Telinga sebagai indra pendengar dapat mengalami gangguan karena kelainan atau penyakit. Gangguan pada indra pendengaran dapat menyebabkan pendengaran menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antaa lain disebabkan terjadinya penebalan membran timpani akibat infeksi berulang pada telinga tengah, pecahnya membran timpani, pengapuran pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan saraf auditory (saraf pendengaran).

Cara Menjaga Kesehatan dan Fungsi Telinga

Gambar telinga sehat
©sayamausehat.com

Agar bagian-bagian dari telinga berjalan sebagaimana mestinya, hal-hal berbahaya yang bisa mengancam fungsi telinga harus dihindari. Caranya, harus rajin menjaga kebersihan dan kesehatan telinga dengan benar. Telinga yang bersih bisa menghindari keberadaan kuman patogen. Membersihkan telinga bisa dilakukan dengan mengoreknya menggunakan cara dan alat yang tepat.

Hal lai yang harus dihindari adalah suara-suara yang keras serta kebisingan yang kuat dan kontinu. Di dalam telinga bagian tengah terdapat sebuah otot paling kecil dalam tubuh manusia yang disebut dengan tensor timpani. Otot ini berfungsi  membuat rangkaian telinga (tulang pendengaran) menegang saat ada bunyi yang berkekuatan atau memiliki intensitas lebih dari 85 desible (dB) dab meredam getaran yang mencapai sel-sel reseptor pendengaran manusia mencapa sistem pendengaran.

Namun, rupanya tensor timpani tidak mampu bertahan dengan kebisingan yang terlalu kuat dan kontinu, sehingga akan terjadi stimulasi berlebihan yang merusak fungsi sel-sel rambut. Kerusakan sel rambut sendiri bisa bersifat sementara dan menimbulkan ketulian sementara. Namu, jika rangsangan kebisingan berlangsung secara terus-menerus, sel rambut akan rusak, bahkan hilang sama sekali dan akhirnya terjadi ketulian yang permanen.

***

Demikianlah penjelasan mengenai struktur telinga manusia serta mekanisme mendengar, fungsinya sebagai penjaga keseimbangan, kelainan dan cara menjaga kesehatan telinga, semoga bermanfaat.

Akmal, S. Si. Menyelesaikan studi sarjana sains di Universitas Hasanuddin, menyukai dunia blogging dan fotografi. Sering menulis artikel di berbagai media nasional.