Sebuah Usaha Melupakan – Dalam suatu masa pasti adakalanya kamu melewati momen dimana itu terlalu menakutkan bahkan menyeramkan untuk kamu kenang dalam hidup kamu bukan? Dan yang kita lewati pasti ada masa yang dimana masa itu juga kamu mendapati dirimu menjadi sosok yang berpola pikir cerdas, bahagia dan menyenangkan. Sehingga kamu menjadi pribadi yang jujur dan baik terhadap orang lain.
Namun jika kamu terlalu mengenang masa tersebut pastinya kamu juga akan merasakan hal yang rasanya tidak enak di dalam hati dikarenakan masa lalu yang mungkin menyeramkan dan menimbulkan trauma bagi kamu, dan mempengaruhi semangat hidupmu.
Belajarlah dari masa lalu, belajarlah dari pengalaman, demikian kata guru dan orang tua sering menasehati.
Maka simaklah tulisan berikut agar kamu terlepas dari masa lalu yang menyeramkan bagi kamu yang masih dalam masa pencarian jati diri.
Buat keputusan untuk mampu “melepaskan”
Memang keputusan yang tidak mudah, mengikhlaskan kepergian seseorang yang pernah begitu dekat dan kita sayang, apapun alasan kepergiannya bukan berarti akhir dari bahagia kita juga. Sebelum kita bertemu dengannya, kamu pun pernah bahagia, bukan? Bukti bahwa kamu bisa berbahagia tanpanya.
Ini adalah salah satu faktor yang sangat memengaruhi dirimu di saat kamu tidak bisa melepaskan seseorang yang sangat anda sayang, maka cobalah untuk melepaskan walaupun itu sakit.
“Lepaskanlah..” demikian potongan lirik lagu Kotak.
Ekspresikan perasaanmu
Ekspresikan semua perasaan yang kamu rasakan, jangan memendam. Jika sakit utarakan saja. Walaupun itu sakit! Jika senang unggapkanlah kegembiraanmu. Untuk menjadi diri sendiri, kamu juga dituntut untuk mengutarakan berbagai masalah yang sedang anda alami, bukan?
Kamu bisa mengutarakannya ke sahabat dekat yang betul-betul bisa kamu percaya dan nggak akan menyebarkan aibmu, kepada kedua orang tua terutama ibu adalah tempat curhat yang tak tergantikan. Atau, jika kamu terlalu berat untuk menceritakannya ke orang lain, kamu bisa menuangkannya lewat tulisan. Ungkapkan semuanya di sana. Semua yang telah kamu tulis akan menjadi sejarah buatmu. Suatu saat, ketika kamu kembali membuka tulisan itu kamu akan menyadari betapa hebatnya dirimu sekarang dan kamu akan tersenyum sendiri mengingat saat kamu menuliskannya. Percayalah!
Berhenti menjalankan peran sebagai korban
Kamu sendirilah yang menentukan bagaimana lakon hidupmu, berhentilah jika kamu menjalankan peran sebagai korban. Janganlah sama sekali mau menjadi korban dalam suatu hal apapun itu. Jangan terlihat lemah, jadilah kuat.
Apapun tanggapan orang lain terhadapmu, abaikan saja jika hatimu berkata bahwa yang yang kamu lakukan sudah benar. Kamu tidak perlu membahagiakan semua orang, ada hal-hal yang perlu kamu abaikan dan kamu korbangkan.
Fokus pada masa kini dan kegembiraan
Masa lalu telah lewat, ia tak akan pernah bisa terulang dan kamu tidak punya kuasa kembali ke masa itu untuk memperbaikinya. Fokuslah pada masa kini janganlah terlalu merenungkan sesuatu yang telah berlalu karena itu akan berdampak kepadamu.
Mengapa begitu berpengaruh kepada kita? Ya kita tidak usah memikirkan apa dampak tersebut yang kita terima. Bisa jadi kita tidak bisa menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tetapi biasanya berpikiran untuk memperbaiki sikap kita sebelumnya sebetulnya itu adalah hal yang benar.
Maafkanlah mereka dan maafkan dirimu
Salah satu usaha melupakan yang paling penting adalah kamu juga harus belajar untuk memaafkan mereka yang telah menyakiti perasaanmu secara bertubi-tubi, mungkin masih meninggalkan bekas dan luka. Bagaimanapun, maafkanlah. Dia hanya belum mengerti betapa dia telah melakukan kesalahan besar telah menyakitimu.
Dan kamu juga perlu memaafkan diri sendiri dan tidak menyesal. Pada akhirnya jikalau kamu sudah melakukan sesuatu namun gagal, itu akan menjadi urusan Tuhan, bukan urusanmu.
***
Melupakan bukan tugas waktu, melainkan tugasmu. Karena kenangan akan selalu ada di tempatnya, menunggumu menemuinya, untuk kemudian memaafkannya.