Niat, Doa, dan Tata Cara Mandi Wajib (Junub) Yang Benar Sesuai Sunnah Nabi

Tata Cara Mandi Wajib – Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa dalam keadaan bersih dan suci, baik itu dari najis maupun suci dari hadas kecil dan hadas besar. Hadas kecil cukup disucikan dengan berwudhu. Adapun hadas besar harus disucikan dengan mandi besar, atau istilah lain disebut mandi wajib. Contohnya adalah perempuan yang sedang haid, untuk menyucikannya adalah dengan mandi wajib.

Tahukah kamu bagaimana tata cara mandi wajib? Niat/Doa mandi wajib? Sudahkah kamu melakukannya? Pahamilah penjelasan berikut di bawah ini agar kamu bisa mengamalkan mandi wajib dengan baik.

Tata Cara Mandi Wajib

Tata cara mandi wajib yang benar
©viva.co.id

Melakukan mandi wajib berbeda dengan melakukan mandi biasa. Mandi wajib mempunyai tata cara tertentu. Perhatikan tata cara mandi wajib di bawah ini agar kamu menjadi paham.

Tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut.

  1. Berniat
  2. Membasuh kedua tangan hingga pergelangan tangan
  3. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
  4. Berwudhu sebagaimana hendak sholat
  5. Memasukkan jari-jari dengan dibasahi air ke pangkal rambut
  6. Menyiram kepala sebanyak tiga kali diteruskan mandi seperti biasa.

Tata cara mandi wajib di atas sesuai dengan sabda Rasulullah SAW di bawah ini.

“Dari Aisyah rha.: Sesungguhnya Nabi SAW apabila mandi junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan hingga ke tangan kirinya dan mencuci kemaluannya. Kemudian berwudhu seperti halnya ketika hendak sholat. Lalu mengambil air dan menyiramkannya kepada jari-jemarinya ke dalam urat rambut hingga bila air terasa membasahi kulit, maka beliau meraupkan kedua telapak tangan lagi, lalu disiramkan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau menuangkan atau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Wanita Haid

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Wanita Haid
©sultrakini.com

Tata cara mandi wajib bagi perempuan sama dengan cara mandi yang dilakukan oleh laki-laki. Akan tetapi, kaum perempuan tidak wajib menguraikan ikat rambutnya. Hal itu berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ummu Salamah rha. sebagai berikut.

Dari Ummu Salamah rha. berkata: Ada seorang wanita bertanya kepada Rasulullah SA, ‘ikatan rambutku sangat kuat, apakah aku harus menguraikannya jika hendak mandi junub?’ Nabi SAW menjawab, ‘Cukuplah engkau menuangkan air ke atasnya sebanyak tiga kali. Setelah itu hendaklah engkau menyiramkan air ke seluruh tubuhmu. Dengan demikian, berarti engkau telah suci.’. (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi yang mengatakannya hadis hasan sahih).

Seorang perempuan yang mandi wajib karena haid dan nifas, disunnahkan agar mengambil sedikit kapas dan benda lainnya. Kemudian kapas tersebut dibubuhi minyak wangi atau katsuri. Setelah itu, hendaklah dia menggosokkannya pada bekas darah agar tempat tersebut menjadi harum dan hilang bau darahnya.

Ketentuan-ketentuan yang telah dijelaskan, pahamilah olehmu. Kemudian praktikkanlah mandi wajib tersebut sesuai dengan tata cara mandi wajib yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW.

Niat Mandi Wajib

Niat Mandi Wajib
©askmen.com

Sebelum melakukan tata cara mandi wajib seperti yang disebutkan sebelumnya, hal pertama dan utama yang perlu dilakukan yakni memantapkan niat mandi wajib. Kalau mandi yang dilakukan tidak dibarengi dengan niat mandi wajib maka mandi yang dilakukan tersebut sama halnya dengan melakukan mandi biasa yang dilakukan sehari-hari, bukan mandi wajib yang disunnahkan.

Niat mandi wajib ini penting karena semua amalan akan ditetapkan nilainya didasari atas apa yang diniatkan. Ketika kamu mandi biasa dan mandi wajib, maka yang menjadi pembeda dari kedua amalan tersebut ada pada niat ketika hendak memulai mandi. Niat mandi wajib ini menurut sebagian besar pendapat ulama tidak wajib diucapkan dengan lisan, namun cukup dihadirkan dalam hati.

Baca juga:  Asmaul Husna dan Artinya Beserta Faedah Mengamalkannya

Niat mandi wajib setelah haid, niat mandi wajib setelah bersetubuh atau berhubungan tidak ada perbedaan. Semuanya diniatkan mandi besar untuk menghilangkan hadas besar.

Doa Mandi Wajib

Doa Mandi Wajib
©muslim.or.id

Doa niat mandi wajib perlu sebelum melakukan mandi wajib agar amalan sunnah yang dilakukan tersebut mendapat pahala mandi wajib. Banyak orang yang melakukan mandi tetapi tidak berdoa meniatkan mandi wajib sehingga yang dia lakukan hanya terhitung sebagai mandi biasa.

Doa mandi wajib seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tidak wajib untuk dilafalkan secara lisan, tetapi cukup dengan dihadirkan dalam hati ketika akan melakukan mandi wajib. Di antara ulama ada yang menganjurkan agar doa mandi wajib dilafalkan dengan tujuan agar meluruskan dan memantapkan niat sebelum melakukan amalan tersebut.

Doa mandi junub wanita maupun pria tidak ada perbedaan.

Pengertian Mandi Wajib

Pengertian Mandi Wajib
©bisnis.com

Salah satu cara bersuci adalah mandi, yakni mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat tertentu. Tetapi mandi yang biasa kamu lakukan adalah mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel di badan. Mandi dalam ajaran Islam ada beberapa macam. Ada mandi sunnah dan ada mandi wajib. Mandi sunnah contohnya mandi pada hari jumat. Laki-laki yang akan melaksanakan sholat jumat disunahkan mandi terlebih dahulu.

Adapun yang dimaksud dengan mandi wajib adalah mandi yang harus dilakukan karena alasan-alasan tertentu. Dalam pelaksanaannya, mandi wajib ada yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan, ada juga yang berlaku khusus kepada perempuan.

Ketika kamu memiliki hadas besar, maka kamu wajib menyucikannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an sebagai berikut.

Jika kamu junub, maka mandilah. (QS. Al- Maidah:6)

Sebab-sebab Mandi Wajib Harus Dilakukan

Sebab-sebab Mandi Wajib Harus Dilakukan
©slideshare.net

Orang yang memiliki hadas kecil dapat disucikan dengan atau bertayamum. Dalam keadaan sakit, jika  kita tidak kuat mandi, maka untuk menghilangkan hadasnya adalah dengan tayamum. Perintah mandi wajib merupakan suatu akibat dari beberapa penyebab sebelumnya.

Salah satu contoh yang telah kita ketahui, yakni perempuan yang sudah haid maka untuk menyucikannya adalah dengan mandi wajib. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang diperintahkan untuk melaksanakan tata cara mandi wajib. Beberapa hal tersebut di antaranya sebagai berikut.

Hubungan suami istri

Hubungan suami istri, baik keluar mani maupun tidak, tetap harus mandi wajib. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.

Apabila dua yang dikhitan bertemu, sesungguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani.” (HR. Muslim).

Keluar mani

Ada mani yang keluar, baik keluarnya karena mimpi, maupun sebab lain, dengan sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau bukan. Tetap saja jika keluar mani maka harus mandi wajib.

Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW sebagai berikut.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah rha. Katanya: Ketika Ummu Salamah mengunjungi Nabi SAW, dia berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah seorang perempuan wajib mandi apabila dia bermimpi? Rasulullah SAW bersabda; Ya, apabila di melihat mani. Ummu Salamah mencela; Adakah perempuan juga bermimpi? Baginda bersabda; Rugilah kamu. Kalau tidak, bagaimana dia memastikan bahwa mani keluar.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Meninggal dunia (mati).

Orang Islam yang meninggal dunia, hukumnya fardu kifayah atas muslim yang hidup untuk memandikannya sebelum dilakukan sholat jenazah, kecuali orang yang meninggal dunia dalam keadaan syahid. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra katanya: Dari nabi SAW seorang lelaki telah terjatuh dari untanya sehingga payah lehernya, lalu meninggal dunia. Kemudian, Nabi SAW bersabda: Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara serta kafankanlah dia dengan pakaiannya dan janganlah kamu tutupi kepalanya karena sesungguhnya Allah akan menghidupkan kembali pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga:  50+ Ucapan Menyambut Ramadhan 1443 H/2022 M

Karena Haid

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa haid yang dialami perempuan apabila telah berhenti, maka dia diwajibkan untuk mandi. Hal tersebut diperintahkan agar dapat melaksanakan kembali ibadah yang dilarang pada saat haid, seperti sholat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Tentunya manfaat lain dengan mandi tersebut yakni menjadi sehat dan segar kembali.

Hal tersebut sesuai dengan sabda rasulullah SAW sebagai berikut.

Diriwayatkan dari Aisyah rha. katanya: Fatimah bin Abu Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW lalu bertanya: Wahai Rasulullah, aku adalah perempuan yang berdarah istihadah (yaitu darah penyakit), maka aku tidak suci. Adakah aku mesti meninggalkan sholat? Lalu Rasulullah SAW bersabda: Darah tersebut adalah darah penyakit bukan haid. Apabila kamu didatangi haid, hendaknya kamu meninggalkan sholat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah kamu mandi dab mendirikan sholat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena nifas

Selain darah haid, ada juga yang namanya darah nifas. Darah nifas adalah darah yang keluar dari rahim perempuan setelah melahirkan. Darah itu sesungguhnya adalah darah haid  yang terkumpul, tidak keluar sewaktu perempuan itu melahirkan.

Oleh sebab itu, perempuan yang telah berhenti dari nifasnya harus mandi wajib juga.

Karena selesai melahirkan

Baik yang dilahirkan itu cukup umur ataupun tidak, seperti keguguran. Perempuan tersebut harus mandi wajib.

Orang kafir yang baru masuk Islam

Hal-hal yang dilarang kepada orang junub sama halnya dengan hal yang terlarang bagi perempuan yang haid atau nifas memiliki hukum yang sama dengan orang junub, kecuali larangan bersenggama, tidak ada larangan bagi orang junub untuk bersenggama.

Rukun Mandi Wajib

Rukun Mandi Wajib
©slideshare.net

Rukun mandi wajib adalah hal-hal yang harus dilaksanakan ketika mandi wajib. Apabila tidak dilaksanakan salah satu rukun tersebut, maka tidak sah mandi wajibnya.

Apa saja yang menjadi bagian dari rukun mandi wajib? Secara umum, rukun mandi wajib itu ada dua, yakni sebagai berikut.

  1. Niat. Orang yang junub hendaklah berniat (menyengaja) menghilangkan hadas junubnya. Contohnya, perempuan yang baru selesai haid atau nifas hendaklah berniat menghilangkan hadas kotorannya.
  2. Mengalirkan air ke seluruh badan. Pada saat mandi wajib, seluruh tubuh harus teraliri oleh air. Mandi wajib tidak sah jika ada bagian badan yang tidak tersentuh air.

Sunnah Mandi Wajib

Sunnah Mandi Wajib
©hafizarr.blogspot.com

Sunnah mandi wajib adalah hal-hal yang apabila dilakukan ketika mandi wajib akan mendapatkan pahala. Secara umum, ada lima hal yang termasuk ke dalam sunnah mandi wajib ini.

Berikut hal-hal yang termasuk sunnah tata cara mandi wajib.

  1. Membaca basmalah pada permulaan mandi
  2. Berwudhu sebelum mandi
  3. Menggosok-gosok seluruh badan dengan tangan
  4. Mendahulukan anggota badan yang kanan
  5. Berturut-turut (tertib). Artinya, pelaksanaan urutan mandi tersebut tidak dilakukan secara acak.

Hal-hal Yang Dilarang Sebelum Mandi Wajib

Hal-hal Yang Dilarang Sebelum Mandi Wajib
©seindahsunnah.com

Hal-hal yang terlarang bagi muslimah sedang haid dan nifas sebelum melakukan mandi wajib di antaranya sebagai berikut.

  • Mengerjakan sholat
  • Thawaf
  • Menyentuh mushaf Al-Qur’an dan membawanya, larangan tersebut tidak berlaku bagi kitab-kitab tafsir, serta kitab-kitab lainnya (buku yang di dalamnya terdapat ayat Al-Qur’an)
  • Membaca Al-Qur’an. Menurut jumhur ulama, orang yang sedang junub, termasuk orang yang sedang haid atau nifas diharamkan membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Hal tersebut berdasarkan hadis Ali ra.
    Tidak ada suatu perkara pun yang dapat menghalangi Rasulullah SAW dari membaca Al-Qur’an kecuali dalam keadaan junub“. (HR. Ash-shabus Sunan serta disahihkan oleh Tirmidzi dan lain-lainnya).
  • Bersenggama
  • Puasa. Seorang wanita yang sedang haid atau nifas harus menunggu sampai masa haid atau nifasnya berhenti. Setelah itu, barulah ia dapat berpuasa. Tambahan larangan bagi orang-orang yang haid dan nifas.
  • Menetap di masjid
    Seorang muslimah yang sedang haid ataupun junub diharamkan menetap atau tinggal di dalam masjid, namun diperbolehkan jika melintas saja. Dari Ummu Salamah rha.,
    Rasulullah SAW masuk halaman masjid dan berseru sekeras suaranya, ‘Sesungguhnya masjid ini tidak boleh dimasuki orang haid dan orang junub!’” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).
Baca juga:  Tulisan Arab Bismillahirrahmanirrahim yang Benar, Arti, Makna dan Keutamaannya

Beberapa Hal Tentang Cara Mandi Besar/Mandi Junub

Mandi Junub
©mediandaterkini.blogspot.co.id
  • Seorang muslimah cukup mandi sekali karena beberapa niat, misal mandi karena haid dan junub, mandi jumat dan mandi karena junub, dan lainnya. Syaratnya adalah dengan meniatkan semua mandi yang dilakukan. Seorang muslimah yang telah bersih dari haid diperbolehkan bersenggama dengan suaminya, dengan menggabungkan dua mandi sekaligus, yaitu mandi karena suci dari haid dan mandi karena junub.
  • Apabila seorang muslimah mandi junub, tetapi belum berwudhu maka dengan mandi junubnya itu berarti ia telah berwudhu. Abu Bakar Ibnu Arabi mengatakan bahwa para ulama tidak berselisih pendapat bahwa wudhu bisa dimasukkan ke dalam mandi wajib.
  • Seorang muslimah haid diperbolehkan menggunting rambut, memotong kuku, pergi ke pasar, dan lain-lain, tanpa ada hukum makruh sedikitpun. Atha’ mengatakan, “Orang junub diperbolehkan berbekam, memotong kuku, dan memangkas rambut, tanpa berwudhu terlebih dahulu.” (HR. Bukhari).
  • Tidak ada larangan bagi seorang muslimah untuk mengeringkan anggota badannya yang basah setelah mandi atau berwudhu.
  • Seorang muslim laki-laki dibolehkan mandi dengan sisa air yang sudah dipakai muslimah untuk mandi dan begitu pula sebaliknya.

Hal-hal yang Makruh Dilakukan Ketika Mandi Wajib

Hal-hal yang Makruh Dilakukan Ketika Mandi Wajib
©reductress.com

Berikut ini adalah hal-hal yang makruh untuk dilakukan ketikan melakukan mandi wajib.

  • Mandi wajib dengan menggunakan air yang tidak mengalir. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW,
    Janganlah salah seorang dari kalian mandi di air yang tidak mengalir ketika dia sedang dalam keadaan junub.” (HR. Muslim)
  • Mandi di tempat yang kemungkinan mengandung najis. Hal ini dikerenakan dikhawatirkan bisa terkena najis tempat tersebut.
  • Mandi di tempat yang tidak berhijab/penutup seperti tidak berdinding atau tembok dan penghalang lainnya dari pandangan orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla Maha Hidup, dan Maha Penutup yanga suka malu. Jika salah seorang di antara kalian mandi, hendaklah dia memakai penutup.” (HR. Abu Daud)
  • Boros dalam memakai air (berlebih-lebihan).

Manfaat Mandi Wajib

Manfaat Mandi Wajib
©vitalizate.com

Allah SWT mencintai hamba-Nya yang membersihkan diri dan menyucikan diri. Agama Islam  mengajarkan ummatnya untuk tetap dalam keadaan suci dan bersih. Salah satu cara menyucikan adalah dengan mandi wajib.

Mandi wajib memiliki banyak hikmah dan manfaat. Berikut manfaat yang terkandung dalam mandi wajib.

  1. Mendapatkan pahala
  2. Mendidik menaati perintah
  3. Mendidik hidup bersih
  4. Sehat jasmani dan rohani
  5. Disenangi teman (karena tidak bau 😀 )

Diperintahkan mandi wajib mendorong  hamba-hamba Allah untuk selalu hidup bersih, suci, indah, dan rapi. Renungkan kembali oleh kamu masih banyak hikmah yang terkandung dalam perintah dan mengamalkan tata cara mandi wajib yang disunnahkan.

Nah, itulah niat, doa, dan tata cara mandi wajib secara lengkap sesuai sunnah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan.

3 Comments

  1. Bagus👍👍penjelasannya sangat rinci…membuat saya faham dan bisa melakukan tata cara mandi junub diatas..🙏🏻😇

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button