Akmal, S. Si. Menyelesaikan studi sarjana sains di Universitas Hasanuddin, menyukai dunia blogging dan fotografi. Sering menulis artikel di berbagai media nasional.

Penyakit Paru Paru Basah: Gejala, Ciri-ciri, Penyebab & Cara Menyembuhkan

Paru Paru Basah

Paru paru basah adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang yang berkaitan dengan kemampuan bernapas yang sangat rendah. Penderita paru paru basah mengalami kesulitan bernapas sehingga ia bisa batuk, berkeringat, dan jantung berdebar-debar dengan keras dan amat cepat. Mungkin saja, pada saat batuk keluar cairan darah yang tidak kunjung berhenti.

Seorang penderita pernah mengungkapkan bahwa keluarnya dahak dapat mencapai satu liter pada setiap pagi hari. Penderita paru paru basah merasa sangat tersiksa pada saat menjelang pukul 03.00 hingga pukul 09.00.

Selama batuk, penderita selalu mengalami keringatan yang bercucuran. Penderita paru paru basah selalu terlihat gemuk, namun pucat dan terengah-engah setiap waktu. Paru paru basah terjadi melalui proses yang singkat, tetapi dapat juga melalui proses yang tidak singkat.

 

Gejala Paru Paru Basah

Gejala Paru Paru Basah
©medimetry.com

Berikut ini adalah gejala jika seseorang mengalami paru paru basah:

  • Badan selalu berkeringat, meskipun pada saat tidur
  • Sesak napas dan tak pernah merasa legah
  • Mudah lelah
  • Mudah sekali mengantuk
  • Kalau trik napas panjang ingin muntah.

a. Anak berusia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun, terjadinya paru paru basah berat ditandai dengan:

  • Batuk atau juga disertai kesulitan bernapas
  • Napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawa ke dalam (severe chest indrawing)
  • Dahak berwarna kehijauan atau seperti karet.

Pada kelompok usia ini dikenal juga paru paru basah yang sangat berat dengan gejala batuk dan sukar bernapas karena tidak ada ruang tersisa untuk oksigen di paru-paru.

b. Anak dibawah usia 2 bulan terjadi paru-paru berat ditandai dengan:

  • Frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih (juga disertai)
  • Penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam

Jika bayi bernapas dengan bantuan  ventilator akan tampak bahwa jumlah lendir meningkat. Kadang-kadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai turun naiknya suhu tubuh.

Ciri-ciri Paru Paru Basah

Ciri-ciri Paru Paru Basah
©mencegahpenyakit.com

Ciri-ciri paru paru basah biasanya didahului dengan infeksi saluran pernapasan atas akut selama beberapa hari. Selain menggigil, suhu tubuh meningkat, demam yang bisa mencapai 40 derajat celsius, nyeri pada dada sesak napas, dan dahak kental dan batuk, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau.

Pada sebagian penderita juga ditemui ciri-ciri paru paru basah yang lain seperti nyeri pada perut, kurang nafsu makan dan sakit kepala. Ciri-ciri paru paru basah lainnya, antara lain:

  • Menggigil
  • Sesak napas
  • Kekakuan dan nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar
  • Reukositosis
  • Cyanosis
  • Ronchii
  • Demam
  • Penggunaan otot bantu napas
  • Retraksi intercosta
  • Suara napas lemah
  • Ingus (nasal discharge)
  • Batuk nonproduktif

Etiologi

Etiologi Paru-paru Basah
©vivacommunications.com.au

Menurut buku “Pneumonia, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia“, yang diterbitkan oleh PDPI pada tahun 2003, terdapat 3 klasifikasi paru-paru basah, yakni:

1. Berdasarkan klinis dan epidemiologis

  • Paru-paru basah komuniti
  • Paru-paru basah nosokomial
  • Paru-paru basah aspirasi
  • Paru-paru basah pada penderita immunocompromised.

2. Berdasarkan bakteri penyebab

Sebagian besar paru-paru basah diakibatkan oleh bakteri, yang timbul secara primer atau sekunder setelah inveksi virus.

Penyebab tersering paru-paru basah bakterialis adalah:

  • Bakteri gram positif
  • Streptococcus pneumoniae yang menyebabkan Peneumonia streptokokus.
  • Bakteri Streptokokus betahemolitikus dan Staphilococcus aureus  grup A pun tidak jarang menjadi penyebab paru paru basah, Pseudomonas aeruginosa juga begitu.
  • Pneumonia bakteri/tipikal dapat terjadi pada semua usia.

Beberapa bakteri memiliki tendensi menyerang seseorang yang peka, misalnya Klebsiella pada penderita alkoholik, Staphylococcus pada penderita pasca infeksi influenza dan paru-paru basah atipikal yang disebabkan oleh Mycoplasma, Legionella, dan Chaamydia.

3. Disebabkan oleh virus, yakni virus influensa

4. Disebabkan oleh mikoplasma

Penyakit paru-paru basah yang pada umumnya ditemui, diakibatkan oleh suatu mikroorganisme didasarkan atas beberapa faktor, berada di antara bakteri dan virus:

  • Orang yang mengidap Acquired Immunodeficiency Synrome (AIDS) sering mengalami paru-paru basah yang pada orang normal sangat jarang terjadi, yakni Pneumocystis carinii.
  • Orang yang terlalu lama berada di ruangan yang ada aerosol dari air yang lama tergenang. Misalnya dari unit pendingin ruangan (AC) atau alat pelembab yang kotor, bisa mengidap pneumonia Legionella.
  • Orang yang mengalami aspirasi isi lambung karena muntah atau air akibat tenggelam dapat mengidap pneumonia asporasi. Bagi orang tersebut, bahan yang teraspirasi itu sendiri yang biasanya mengakibatkan paru-paru basah, bukan mikroorganisme, dengan memunculkan suatu peradangan.

5. Disebabkan oleh jamur dan sering merupakan infeksi sekunder.

Perkiraan terutama pada penderita dengan daya tahan tubuh yang lemah (immunocompromised).

6. Berdasarkan prediksi infeksi

  • Pneumonia lobaris, yakni paru-paru basah yang terjadi pada satu lobus (percabangan besar dari pohon brongkus) kanan maupun kiri.
  • Bercak-bercak infeksi di beberapa tempat pada paru-paru adalah tanda-tanda yang disebabkan oleh Pneumonia brongkopneumonia, bisa di sebelah kanan atau pun kiri yang diakibatkan oleh bakteri atau virus serta sering dialami oleh orang tua dan bayi.

Penyebab Paru-paru Basah

Sebagian besar penyebab paru-paru basah adalah mikroorganisme (virus, bakteri), dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak tanah, bensin, atau sejenisnya) dan masuknya makanan, minuman, susu, isi lambung ke dalam saluran pernapasan (aspirasi).

Berbagai penyebab paru-paru basah tersebut dikelompokkan berdasarkan golongan usia, berat ringannya penyakit dan gejala lain yang menyertainya (konplikasi).

Mikroorganisme yang paling sering menjadi penyebab paru paru basah adalah virus, terutama Respiratory Syncial virus (RSV) yang mencapai 40%, sementara golongan bakteri yang ikut berperan terutama Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenze type b (Hib).

Mikroorganisme pada awalnya masuk lewat percikan air liur (droplet), setelah itu terjadi persebaran mikroorganisme dari saluran pernapasan bagian atas ke bagian jaringan (parengkim) paru dan sebagian kecil disebabkan penyebaran melalui aliran darah.

Diagnosa

Diagnosa penyakit paru-paru basah
©catatanmini.com

Setelah memahami gejala klinis dan kelainan fisik melalui pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter, menurut Prof. Dr. Nirwan Arief, Sp.P(K), masih dibutuhkan pemeriksaan pendukung misalnya rontgent dan laboratorium. Hal tersebut perlu dilaksanakan dalam memperkuat diagnosis apakah seseorang mengidap paru paru basah atau tidak.

gambaran yang didapatkan dari hasil rontgen memperlihatkan kepadatan pada bagian paru. Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi sel radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh dalam mematikan kuman. Akibatnya fungsi paru terganggu, penderita mengalami kesulitan bernapas karena tidak tersisa ruang untuk oksigen.

Kelainan yang tampak pada foto rontgent penderita paru paru basah dapat berupa bercak putih setempat atau tersebar di sekitar paru-paru atau pun gambaran lain ada komplikasi paru paru basah.

Pemeriksaan dengan menggunakan foto rontgent kadangkala bisa dibedakan dengan penderita Tuberkulosis, yakni gambaran bercak putih pada bagian atas paru-paru.

Pemeriksaan penunjang lainnya:

  • Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan hitungan sel daerah tepi
  • Pemeriksaan terhadap kuman (mikrobiologi) miksroskopis ataupun kultur kuman
  • Pemeriksaan lainnya.

Pada penderita paru paru basah, jumlah leukosit (sel darah putih) bisa melebihi ambang normal (10.000/mikroliter).

Menurut para ahli paru-paru, penting dilakukan pengambilan sputun/dahak untuk dikultur dan diuji resistesnsi kuman untuk bisa mengetahui mikroorganisme penyebab paru-paru basa tersebut.

Pengambilan sputun bisa dilakukan dengan metode:

  • Dibatukkan atau
  • didahului dengan proses perangsangan (induksi) untuk mengeluarkan dahak dengan menghirup NaCl 3%
  • dahak dapat dikeluarkan dikeluarkan dengan memakai alat tertentu, misalnya protective bruch (mirip sikat untuk mengambil sputun di saluran napas bawah).

Sputun yang telah diambil dimasukkan ke dalam botol steril dan ditutup rapat. Sputun ini harus segera atau tidak boleh lebih dari 24 jam, dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.

Paru Paru Basah Proses Singkat

“Paru paru basah proses cepat” terjadi karena adanya pengembunan yang cukup besar yang disebabkan oleh perbedaan suhu antara suhu badan yang panas dan suhu udara atau lingkungan yang dingin. Misalnya adalah ketika seseorang kehujanan pada rentan waktu yang lama menyebabkan terjadi pengembunan di bagian gelembung paru-paru atau pun juga bisa pada rongga dada.

Pengembunan tadi akhirnya mengisi gelembung paru-paru sehingga paru-paru tidak bisa menampung banyak udara (O2) ketika seseorang tengah bernapas. Sedikitnya udara yang dihisap akan membuat penderita sesak napas dan batuk. Paru paru basah semacam itu bersifat akut (mendadak dan berbahaya).

Paru Paru Basah Proses Panjang

Penyakit ini terjadi dalam waktu yang lama atau panjang. Kemudian penderita merasakan daya tahan tubuhnya melemah yang disertai batu berdahak. Proses terjadinya adalah sering berkeringat di saat tidur.

Keringat akan menyebabkan tubuh bagian luar dingin, seiring waktu, secara perlahan paru-paru mengalami proses pengembunan dan pada akhirnya berubah parah menjadi kronis. Lalu si penderita akan mengalami batuk sampai batuk menjadi kebiasaan. Biasanya batuk akan disertai keluarnya dahak dan sering sesak napas. Penyakit ini kronis dan bisa bercokol lama hingga bertahun-tahun.

Cara Mencegah Paru Paru Basah

Cara Mencegah Paru Paru Basah
©ahlinyapengobatan.com

Ada beberapa cara mencegah paru paru basah, yakni sebagai berikut:

  • Mandi dengan air hangat
  • Jangan tidur sehabis mandi
  • Jangan menggunakan kipas angin saat tidur
  • Rumah perlu berventilasi cukup
  • Sering melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Perut jangan terlalu sering kosong.

Cara Mengobati Paru Paru Basah

Cara Mengobati Paru Paru Basah
©cepatsembuh.id

Cara mengobati paru paru basah yang bisa dilakukan adalah:

  • Pijat pada bagian lutut ke bawah hingga bagian telapak kaki.
  • Tekan pada celah-celah tulang kering dan tulang betis sekitar 10 menit kiri dan 10 menit kanan.
  • Menegakkan tubuh pada posisi lutut dilipat setengah berdiri kurang lebih 10 menit.
  • Meminum air hangat sebanyak satu gelas.
  • Memijat dengan memakai minyak goreng bersih.
  • Minyak goreng dioleskan pada badan (dada, punggung dan perut) setiap malam ketika akan tidur.
  • Kurang lebih tiga hari sekali.

Pantangan Bagi Penderita Paru-Paru Basah

Bagi penderita paru paru basah ada beberapa pantangan yang harus dia taati agar tidak semakin parah dan menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Di antaranya yakni:

  • Tidak mandi ketika malam hari dan langsung tidur
  • Tidak tidur dengan pakaian yang tebal
  • Hindari menyalakan kipas angin ketika tidur.

Catatan:

  • Usahakan untuk berkeringat, misalnya dengan melakukan olahraga
  • Jangan mandi setelah olahraga malam
  • Dada, perut dan kaki diolesi minyak goreng
  • Usahakan mengeluarkan lendir (dahak) dengan cara membuang napas dalam-dalam kemudian dibatukkan dan dilakukan secara berulang-ulang.

 

Cara Menyembuhkan Paru Paru Basah

Cara Menyembuhkan Paru Paru Basah
©formulaherbal.id

Kepada pasien paru paru basah yang penyakitnya tidak terlalu serius, dapat diberikan antibiotik peroral (dipakai lewat mulut) dan tetap berdiam diri di rumah. Pasien anak yang lebih besar dan pasien dengan sesak napas atau dengan penyakit paru-paru atau jantung lainnya, harus ditangani dan diberikan antibiotik lewat infus.

Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan , cairan intravena, dan alat bantu nafas mekanik. Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam waktu dua pekan.

Cara menyembuhkan paru paru basah berdasarkan faktor penyebabnya, seperti yang telah ditetapkan oleh pemeriksaan sputum yang mencakup:

  • Oksigen 1-2 L/menit
  • IVFD dekstrose 10%: NaCl 0,9% = 3 : 1, KCL 10 mEq/500 ml cairan.
  • Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu dan status hidarasi
  • Kalau sesak tidak begitu berat bisa dimulai makanan enteral bertahap lewat selang nasogastrik dengan feeding drip
  • Jika sekresi lendir terlalu banyak dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier
  • Perbaiki gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.

Demikianlah pembahasan mengenai penyakit paru paru basah secara lengkap, semoga menambah wawasan kita terhadap penyakit ini.

Akmal, S. Si. Menyelesaikan studi sarjana sains di Universitas Hasanuddin, menyukai dunia blogging dan fotografi. Sering menulis artikel di berbagai media nasional.