Macam-Macam Majas dan Contohnya (Lengkap)

Di dalam pelajaran bahasa Indonesia banyak sekali karya sastra yang menggunakan bahasa abstrak atau kiasan seperti puisi, pantun, syair maupun majas.

Tidak jauh dari itu majas juga merupakan karya fiksi yang bernuansa imajinatif sebagaimana puisi dan pantun. Kemudian sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan majas?

Secara umum pengertian dari majas adalah merupakan gaya bahasa yang digunakan dalam sebuah karya tulis. Majas memiliki banyak berbagai macamnya mulai dari majas perbandingan hingga majas penegasan.

Apapun jenis majas, menyesuaikan dengan arti majas maka dapat disebut sebagai majas.

Pengertian Majas

Pengertian majas
ilmupedia.net

Majas menjadi instrumen paling penting dalam karya tulis seperti puisi atau prosa. Penggunaan majas sendiri akan memperkaya pemilihan kata dan bahasa dalam karya.

Majas juga dapat digunakan secara tulis maupun lisan dan dapat diartikan tergantung pada konteks penggunaannya.

Definisi Majas Menurut Para Ahli

Berikut ini merupakan pengertian dan definisi majas menurut pendapat para ahli bahasa dan sastra, baik itu dari Indonesia sendiri maupun dari luar negeri.

1. Menurut Aminuddin

Pengertian majas menurut Aminuddin adalah merupakan sebuah gaya bahasa dan cara yang digunakan oleh pengarang dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan efek yang ingin dicapai.

2. Menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan

Definisi yang dimiliki majas menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan adalah cara untuk mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.

3. Menurut Goris Keraf

Arti majas menurut Goris Keraf adalah yaitu suatu majas dikatakan baik apabila mengandung tiga dasar penting, yaitu berupa kejujuran, sopan-santun dan menarik.

4. Menurut Luxemburg dkk

Menurut Luxemburg dkk, majas adalah merupakan sesuatu yang memberikan ciri khas pada sebuah teks. Teks pada giliran atau urutan tertentu dapat berdiri semacam individu yang berbeda dengan individu yang lain.

Macam-macam Majas

Macam macam majas
bangkusekolah.com

Ada begitu banyak macam-macam majas yang ada. Secara umum memang majas merupakan gaya bahasa dengan bahasa perumpamaan untuk menguatkan kesan dalam kalimat yang bernuansa imajinatif.

Dalam bahasa Indonesia sendiri banyak sekali macam macam majas, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Majas Personifikasi

Majas personifikasi
kamusbahasaindonesiaku.com

Majas personifikasi merupakan salah satu dari macam majas yang membandingkan benda mati seakan-akan bersifat seperti makhluk hidup.

Macam majas ini membuat benda mati seakan-akan dapat melakukan apa yang dilakukan oleh makhluk hidup atau manusia.

Contoh majas personifikasi:

  1. Angin puting beliung datang mengguncang sang Negeri.
  2. Lukisan sedang menatap lembut kepadaku.
  3. Ombak laut seakan-akan melambai-lambai kepada sang pengunjung pantai.
  4. Bulan sedang bersedih hati kala di malam hari.
  5. Bunga mawar itu sedang menggodaku untuk membelinya.
  6. Awan di atas sedang menari-nari di siang yang cerah ini.
  7. Mendung seakan mencoba berbicara padaku kalau hari ini akan terjadi hujan yang sangat deras.
  8. Pelangi berbicara padaku bahwa hidup ini sungguh berwarna.
  9. Kasur tersebut selalu melambai-lambai ketika aku masih mengantuk.
  10. Ombak itu mencoba menyeretku sampai kembali ke pantai.

2. Majas Metafora

Majas metafora
kuliah.info

Majas metafora adalah merupakan jenis majas yang mengungkapkan perbandingan dua hal atau objek yang tidak sama menjadi paduan persamaan.

Contoh majas metafora:

  1. Hati seorang perempuan memang selembut sutera.
  2. Kijang itu hilang dimangsa sang raja hutan.
  3. Rahman merupakan sang buah hati pak Dias dan Bu Rini.
  4. Membaca merupakan hobi yang paling menyenangkan bagi si kutu buku.
  5. Sampah masyarakat itu pada akhirnya masuk dalam bui juga.
  6. Hati kecilku mengatakan engkau adalah jodohku sampai kapan pun itu.
  7. Mata hatiku selalu bersua kepadaku jikalau engkau memang baik hati.

3. Majas Repetisi

Majas repetisi
slideshare.net

Selanjutnya adalah majas repetisi yang merupakan majas menggunakan pengulangan bahasa, frasa, klausa dan kata yang dibuat sama dalam suatu kalimat yang memiliki kegunaan untuk memberi penegasan.

Contoh majas repetisi:

  1. Aku begitu menyayangimu, sungguh aku merindukanmu, aku sangat memujamu, aku sangat mengagumimu.
  2. Perjuangan itu sungguh sulit, perjuangan butuh proses, perjuangan adalah indah.
  3. Cinta itu sungguh indah, cinta itu menggilakan, cinta itu membutakan.

4. Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke
abimuda.com

Majas sinekdoke merupakan majas dengan penulisan bahasa yang mengungkapkan bagian dari keseluruhan atau mengungkapkan keseluruhan untuk suatu bagian saja.

Majas sinekdoke ini terbagi ke dalam 2 macam yaitu sinekdode pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte.

Majas sinekdode pars pro toto adalah macam majas guna menjelaskan suatu bagian yang mewakili dari keseluruhan.

Baca juga:  7 Contoh Karya Tulis Ilmiah Sederhana Yang Baik Dan Benar

Contohnya majas sinekdoke:

  1. Tiket nonton konser itu untuk setiap orang dikenai Rp. 100.000.
  2. Sejak kemarin aku belum sekalipun melihat batang hidung temanmu yang berkaca mata itu.

Majas sinekdade totem pro parte adalah macam majas sinekdade lainnya yang menjelaskan keseluruhan yang mewakili suatu bagian. Contoh:

  1. Inggris selalu mendominasi dalam pertandingan piala dunia.
  2. Bandung kemarin menjadi juara untuk cabang olahraga voli di PON sepanjang tahun 2018 ini.

5. Majas Sarkasme

Majas sarkasme
slideshare.net

Kemudian ada majas sarkasme adalah merupakan majas sindiran dengan kalimat yang kasar. Biasanya majas ini disampaikan dalam keadaan sangat marah.

Contoh majas sarkasme:

  1. Melihat mukamu saja aku sudah sangat jijik.
  2. Dasar babu tidak berguna sama sekali.
  3. Pergi dari sini jadi gembel jalanan.
  4. Jangan bertingkah seolah seperti orang kere.
  5. Mengerjakan soal seperti ini saja tidak bisa, dasar bahlul.
  6. Biasakan berhemat dasar tikus.
  7. Sepertinya kau perlu untuk berkaca.
  8. Dasar kau memang karyawan yang tidak berguna, mengerjakan proyek sekecil ini saja tidak becus.
  9. Melihatmu bagaikan kotoran anjing.
  10. Kau sungguh pantas jadi sampah jalanan.

6. Majas Eufemisme

Majas eufemisme
slideshare.net

Majas eufemisme merupakan majas yang digunakan untuk menggantikan atau mewakili suatu ungkapan kasar menjadi ungkapan yang lebih halus.

Dengan penggunaan ungkapan halus ini diharapkan yang mendengarkannya pun  menjadi tidak tersinggung.

Contoh majas eufemisme:

  1. Seorang tuna netra sedang menyeberang jalan ditemani oleh anaknya (tuna netra: buta)
  2. Saya baru tahu jika Andi adalah seorang tuna rungu (tuna rungu: tuli)
  3. Saya tidak mengerti dan paham dengan bahasa isyarat tuna wicara itu. (tuna wicara: bisu)
  4. Di kota itu banyak sekali tuna wisma yang berkeliaran (tuna wisma: gelandangan)
  5. Banyak orang yang antri ke belakang gara-gara kebanyakan makan makanan yang pedas (belakang = WC)

7. Majas Epifora

Majas epifora
slideshare.net

Selanjutnya ada majas epifora yaitu majas pengulangan kata pada baris terakhir atau kalimat secara berurutan.

Contoh majas epifora:

  1. Orang mengandung akhirnya melahirkan juga, bayi akhirnya tumbuh dewasa juga, orang dewasa akhirnya menjadi tua juga.
  2. Aku begitu mencintai kamu, aku juga merindukan kamu, aku sungguh memuja kamu.

8. Majas Pleonasme

Majas pleonasme penegasan
slideshare.net

Kemudian majas pleonasme adalah merupakan majas yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas tapi diberikan tambahan kata dengan tujuan untuk mempertegas maksud kalimat tersebut.

Contoh majas pleonasme:

  1. Naiklah ke atas sana untuk mendapat jatah uang saku untuk wisata besok.
  2. Turunlah ke bawah sini untuk mendapat jatah makan pagi agar hari-harimu selalu kuat.
  3. Mundurlah ke belakang sebelum dia menendang dan mengusirmu keluar dari rumah ini.
  4. Ketika kepala sekolah itu datang, kemudian mendadak kelas kami menjadi sunyi senyap.
  5. Aku melihat peristiwa kecelakaan maut itu dengan mata kepalaku sendiri.
  6. Aku senang sekali pergi ke pasar bunga melihat keanekaragaman jenis tanaman di sana.
  7. Hatiku begitu riang gembira ketika mendapat hadiah darimu.
  8. Suaramu sungguh cetar membahana hingga terdengar dari kamarku.
  9. Aku sudah ikhlas lahir batin dengan semua cobaan ini.
  10. Senyummu begitu manis mempesona sehingga membuat jantungku berdegup begitu kencang.

9. Majas Paralelisme

Majas paralelisme
slideshare.net

Majas paralelisme adalah salah satu majas dengan perulangan yang digunakan untuk menegaskan sebuah makna frasa dalam bahasa puisi.

Contoh majas paralelisme:

  1. Sungguh aku membutuhkanmu.
  2. Sungguh aku memujamu.
  3. Sungguh aku membencimu.
  4. Jujur aku menyukaimu.
  5. Sungguh aku memikirkanmu selalu.

10. Majas Hiperbola

Majas hiperbola
slideshare.net

Majas hiperbola merupakan salah satu dari macam-macam majas yang menjelaskan sesuatu secara berlebihan dibanding aslinya. Pembuatan kata dalam majas ini yang dilebih-lebihkan digunakan untuk menarik perhatian dari pembaca.

Contoh majas hiperbola:

  1. Suara penyanyi yang merdu itu dapat menggemparkan dunia.
  2. Perjalananmu dari Surabaya sampai di sini menyamai kecepatan kilat.
  3. Dalamnya cintaku akan menenggelamkanmu ke dasar samudera terdalam.
  4. Otak Ganesh secemerlang berlian.
  5. Kecantikan bintang film itu dapat mengalihkan duniamu.

11. Majas Paradoks

Majas paradoks
slideshare.net

Majas paradoks adalah merupakan majas pertentangan yang menjelaskan pertentangan antara pernyataan dengan realita sesungguhnya. Majas ini sering dinyatakan pada tulisan novel.

Contoh majas paradoks:

  1. Di tengah keramaian kota metropolitan ini, kau tetap merasa sendiri dan kesepian.
  2. Aku merasakan hangatnya suasana minum kopi di tengah malam yang dingin menusuk tulang
  3. Meskipun banyak yang bilang masakanku sudah pas tetap saja ini kurang asin menurutku.
  4. Ditengah-tengah kegaduhan suasana konser pria itu tetap terlihat sangat tenang.
  5. Walaupun sudah berumur, nenek itu tetap terlihat semangat bak kaum muda umumnya.
Baca juga:  Hewan Lucu dan Imut yang Akan Menghiburmu, Tingkahnya Gokil!

12. Majas Tautologi

Majas tautologi

Selanjutnya ada majas tautologi yaitu majas dengan bahasa yang berulang-ulang pada suatu kalimat dengan tujuan untuk menegaskan makna dari kalimat tersebut.

Contoh majas tautologi:

  1. Kau memutuskan segala sesuatu dengan luluh lantak tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu.
  2. Di malam yang dingin hingga menusuk tulang ini terasa sepi sunyi tanpamu di sisiku.
  3. Aku akan tetap bersamamu dalam suka maupun duka sepanjang hidupku sampai maut datang menjemput.
  4. Melihat dirimu bersamanya membuat hatiku hancur lebur tak tersisa.
  5. Sedih tawamu merupakan bagian dari hidupku.

13. Majas Metonimia

Majas metonimia
slideshare.net

Majas metonimia merupakan majas yang sering digunakan untuk menjelaskan suatu kalimat atau kata yang masih mempunyai hubungan dekat.

Pada umumnya kata yang dipakai adalah merek barang untuk menggantikan kata yang sudah umum.

Contoh majas metonimia:

  1. Liburan jalan-jalan ke luar negeri dengan pesawat Garuda terasa seperti melayang ke awan.
  2. Kalau kamu merasa belum sepenuhnya sadar, sini aku kasih minum air aqua.
  3. Sekarang para remaja bahkan sampai orang tua setelah asyik berfoto selfie atau wifie tak lupa untuk diupdate ke instagram masing-masing.
  4. Dengan memakai kispray setrikaanku pun jadi lebih wangi dan rapi.
  5. Menggosok gigi dengan pepsodent akan membuat gigi lebih putih dan nafas lebih segar.
  6. Cucilah bajumu dengan memakai bayclean agar lebih putih dan bersih.
  7. Minumlah baygon jika kamu ingin tamat segera juga.
  8. Makan Taro membuatku terasa lebih ringan dari sebelumnya.
  9. Dengan Natur E kulit wajah dan tubuhku menjadi lebih halus, lembut dan terasa kencang bagai di umur dua puluhan.
  10. Sekarang adalah zamannya apa pun dapat dicari dari smartphone kecil ini.

14. Majas Ironi

Majas ironi
slideshare.net

Majas ironi adalah merupakan majas yang biasa digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bertolak belakang dengan aslinya.

Contoh majas ironi:

  1. Senyummu itu manis sekali hingga ada cabai merah yang tertinggal.
  2. Pintar sekali kamu ini mengerjakan soal sampai kaya gini saja tidak bisa.
  3. Sungguh rapi sekali kamarmu sampai terlihat seperti kapal pecah.
  4. Sangat beruntung sekali kau dikejar anjing melulu dari kemarin.
  5. Bajumu mewah sekali apakah kau membelinya di pasar loak ya.
  6. Rambutmu indah sekali sampai hampir terlihat seperti ekor kuda belum disisir.
  7. Bedakmu lembut sekali seperti tepung beras yang biasa untuk membuat kerupuk.
  8. Sungguh rajin sekali dirimu, tugasmu saja sampai menjadi tumpukan segunung begini.
  9. Aku sungguh terkesan dengan bajumu yang terlihat seperti baju nenekku dulu.
  10. Kulitmu mulus sekali sampai terasa seperti jalan yang belum selesai di aspal.

15. Majas Asosiasi

Majas asosiasi
slideshare.net

Kemudian ada majas asosiasi yaitu macam majas yang membandingkan dua objek yang berbeda tetapi mempunyai kemiripan sifat.

Ciri-ciri yang dimiliki majas ini biasanya menggunakan kata penghubung seperti laksana, bak, bagai, ibarat, juga.

Contoh majas asosiasi:

  1. Hati seseorang itu memang keras ibarat kerasnya batu.
  2. Senyumnya sungguh menawan laksana bunga yang masih ranum.
  3. Binar matamu bagaikan bintang yang menerangi malam.
  4. Pikirannya begitu encer bak santan kelapa.
  5. Tekadnya sungguh membara bagai api yang menyala-nyala.
  6. Kulitmu begitu halus dan lembut sekali seperti kapas putih.
  7. Bibirmu merah merona bagaikan kelopak mawar yang baru mekar di pagi hari yang cerah ini
  8. Tubuhmu seksi sekali bak gitar Spanyol sehingga membuat para pria terpikat.
  9. Kau begitu pandai sekali seperti Albert Einstein.
  10. Tubuhmu sungguh tinggi sekali seperti pohon pinus yang tak pernah ditebang.

16. Majas Antitesisi

Majas antitesisi
contohmajasku.blogspot.com

Kemudian majas antitesis adalah salah satu macam dari majas yang menyatakan dua kata yang memiliki arti berlawanan. Secara umumnya kedua kata akan ditampilkan secara urut.

Contoh majas antitesis:

  1. Kaya miskin semuanya bisa masuk ke acara ulang tahunku kapan pun.
  2. Banyak sedikit rezeki yang penting tidak lupa untuk tetap bersedekah.
  3. Cantik atau jelek kita haruslah tetap bersyukur dengan segala pemberian-Nya.
  4. Kaya miskin bukanlah alasan untuk kita tetap bermalas-malasan.
  5. Tinggi pendek seseorang sangat menentukan jika ingin masuk akademi militer.
  6. Besar kecil pemberianku harus kamu terima dengan senang hati.
  7. Luas sempitnya tanah akan sangat menentukan harga jualnya di pasaran bidang properti.
  8. Manis pahit cerita hidupku akan membuatku lebih memahami arti kehidupan itu.
  9. Asam manis kehidupan ini tergantung pada jalan pikiranmu masing-masing
  10. Kental atau encer santan itu tergantung banyak sedikitnya kelapa yang dipakai.
Baca juga:  Sejarah dan Perkembangan Masyarakat Modern Indonesia

17. Majas Antonomasia

Majas antonomasia
slideshare.net

Majas antonomasia adalah merupakan salah satu majas yang digunakan untuk menyebut suatu benda atau objek bukan dengan nama aslinya tetapi menggunakan sifat dari objek tersebut.

Majas ini biasanya sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari guna memvariasikan kalimat agar tidak terkesan terlalu monoton.

Contoh majas antonomasia:

  1. Angel membeli ‘’sang ratu bunga‘’ untuk memperindah tamannya. (ratu bunga = mawar)
  2. Anak-anak kecil itu senang sekali ketika melihat ‘’merpati terbang‘’ di angkasa. (merpati terbang = pesawat)
  3. Siapa sangka karena ‘’si manis diemut’’ itu gigi keponakanku bisa ompong. (si manis diemut = permen)
  4. Tidak disangka-sangka ‘’si bau menyengat’’ itu enak dibuat lalapan makan bersama bebek goreng. (si bau menyengat = pete)
  5. Si suara emas itu memang sangat cantik dan juga baik hati, pantas banyak yang suka. (si suara emas = penyanyi)

18. Majas Simile

Majas simile
slideshare.net

Majas simile adalah salah satu jenis majas guna untuk membandingkan dua kata atau objek yang jelas secara eksplisit mempunyai kesamaan sifat.

Ciri-ciri majas ini memakai kata penghubung layaknya, ibarat, bagai, bak, umpamanya. Majas sebenarnya juga sedikit mirip dengan asosiasi tetapi tetap terdapat perbedaan antara keduanya.

Contoh majas simile:

  1. Perempuan itu sangat baik dan dermawan ibarat malaikat yang turun dari langit.
  2. Kata-katamu sungguh sangat kasar ibarat pisau yang menusuk jantungku.
  3. Kennan dan Yuna ibarat air dan minyak yang tidak dapat dipersatukan.
  4. Indera penciuman Bagas sangat tajam ibarat anjing pelacak mayat.
  5. Es buah ini sangat segar menyembuhkan dahaga ibarat hujan yang membasahi gurun pasir.

19. Majas Litotes

Majas litotes
abimuda.com

Ada juga majas litotes yaitu majas yang menjelaskan suatu ungkapan yang direndahkan jika dibandingkan dengan realita atau kenyataan aslinya.

Majas ini untuk mengungkapkan kepada pembacanya tentang kerendah-hatian penulis.

Contoh majas litotes:

  1. Saya hanyalah orang biasa saja, sungguh tidak sepantasnya dilebih-lebihkan seperti itu.
  2. Janganlah engkau bertanya kepada orang bodoh seperti saya ini.
  3. Makan nasi sambel teri saja sungguh sudah terasa lezat sekali bagi saya.
  4. Ratna akan membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelulusanmu
  5. Saya hanyalah seorang yang sudah lanjut usia, tidak pantas rasanya memberikan sambutan di acara tersebut.
  6. Saya hanyalah seorang pedagang kue pinggir jalan saja.
  7. Kami bisa bertahan dengan usaha cendol yang sudah turun temurun dari nenek moyang kami.
  8. Aku hanyalah seorang nelayan penangkap ikan di laut.
  9. Ibuku hanyalah seorang tukang jahit seragam sekolah di rumah.
  10. Kami sudah sangat merasa cukup dengan uang saku seadanya.

20. Majas Alusio

Majas alusio
belajaraktif.com

Terakhir ada Majas alusio yaitu merupakan majas yang mempunyai gaya bahasa yang memakai kata-kata di masa lalu untuk menjelaskan suatu kejadian.

Kata-kata masa lalu yang biasanya dipakai pada majas ini adalah seperti berupa tokoh, legenda, kejadian, dan cerita.

Contoh majas alusio:

  1. Ceritamu dengan Fabian mengingatkanku pada cerita klasik bawang merah dan bawang putih.
  2. Walaupun sebagai orang tak berpunya jangan sampai kau seperti Maling Kundang pada ibunya.
  3. Jika kau jatuh cinta kepada orang salah nasibmu akan seperti cerita dari gunung Tangkuban Perahu
  4. Meskipun nilai rupiah semakin menurun, jangan sampai terulang kembali kejadian tahun 90-an.
  5. Semoga saja ini hanya getaran biasa tidak seperti tragedi tsunami di Aceh dulu

Penutup

Nah itulah macam-macam majas dan beserta contohnya, macam-macam majas dan juga pengertiannya masing-masing.

Begitu banyak macam dari majas dalam pelajaran bahasa Indonesia, meliputi majas perbandingan, pertentangan, sendirian, penegasan dan lain sebagainya.

Majas memang menjadi salah satu unsur penting dalam karya sastra dan bahasa, entah itu dengan majas retorika, majas hiperbola, majas alegori, majas paradoks, majas ironi atau macam-macam majas lainnya yang umum kita ketahui.

Penggunaan majas yang baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita adalah syarat tetap apakah tulisan tersebut menarik atau tidak.

Maka, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi para pembaca yang ingin mendalami dunia penulisan, baik novel, puisi, maupun pantun.

Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan di buku setiap harinya supaya sebagai pembaca juga semakin terlatih untuk membuat majas dengan gaya yang menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button