Akmal, S. Si. Menyelesaikan studi sarjana sains di Universitas Hasanuddin, menyukai dunia blogging dan fotografi. Sering menulis artikel di berbagai media nasional.

33 Hikmah Puasa Ramadhan Berdasarkan Al-Qur’an & Hadis

Hikmah puasa ramadhan berdasarkan al qur'an & hadis

Hikmah Puasa Ramadhan – Pada hakikatnya puasa Ramadhan dapat melatih umat Islam berjihad melawan hawa nafsu, menyucikan diri dari perbuatan keji dan mungkar dan menghiasi diri dengan akhlak mulia serta meningkatkan semangat kecintaan untuk senantiasa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan ibadah yang lain, menjaga kesucian iman dan takwa kepada Allah untuk memperoleh kebahagiaan dan keberkahan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Berikut ini adalah hikmah puasa Ramadhan berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi SAW beserta penjelasannya.

Hikmah Puasa Ramadhan yang Utama Adalah Membentuk Manusia Bertakwa Kepada Allah

Hikmah puasa Ramadhan : Manusia bertakwa kepada allah
Hikmah puasa Ramadhan

Puasa merupakan suatu ibadah amaliah dan badaniah yang mempunyai banyak keistimewaan dan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan umat Islam sejagat. Hikmah puasa Ramadhan pada hakikatnya dapat membentuk mukmin yang mencapai tingkat ketakwaan yang sebenarnya kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ” (Al-Baqarah: 183)

Puasa yang bertujuan meningkatkan takwa seseorang, akan menumbuhkan ketahanan baik secara rohani ataupun jasmani. Malah puasa dapat menguji kemampuan diri dan jiwa kita bagi menghadapi berbagai kesulitan atau cobaan hidup manusia. Pengaruh puasa yang dapat melatih manusia mencapai takwa berarti dapat menyiapkan diri untuk menerima karunia Allah menuju kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.

Konsep hikmah puasa Ramadhan yang dapat membentuk manusia bertakwa telah dijelaskan oleh para ulama dengan beberapa tanggapan dan kesimpulan yaitu:

  1. Ménurut Ibnu Mas’ud r.a. takwa bererti taat kepada Allah, menjauhi maksiat, ingat kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya dan tidak kufur.
  2. Ibnu ‘Abbas r.a. takwa bermaksud berjihad di jalan Allah dan tidak takut kepada celaan orang, berani menegak kan hukum, kebenaran dan keadilan terhadap diri, orang tua, anak dan keluarga.
  3. Sayyid Qutub – takwa ialah suatu hal yang ada dalam jiwa yang menyebabkan seseorang senantiasa waspada, sadar, takut, malu dan susah jika dilihat oleh Allah dalam keadaan yang tidak diridhoi-Nya. Perhatian dan pengamatan Allah terhadap jiwa dan hati manusia tidak pernah lengah dalam setiap waktu.
  4. Syeikh Muhammad ‘Abduh – ta‘kwa ialah membersihkan diri dan memelihara dari perbuatan maksiat dan keji serta melatih diri taat kepada Allah.

Dapat Mengukuhkan Islam

Dapat mengukuhkan islam

Kesempurnaan, ketinggian dan keagungan Islam tercermin melalui ibadah puasa di samping ibadah fardhu yang lain seperti shalat, zakat dan haji. Puasa juga merupakan salah satu dari rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Oleh karena itu, salah satu hikmah puasa Ramadhan adalah mengukuhkan Islam itu sendiri pada diri orang Islam.

Oleh karena kesempurnaan seseorang Islam adalah berdasarkan juga kepada ketaatan melaksanakan ibadah puasa selama sebulan dalam setiap tahun pada bulan Ramadhan. Dengan demikian seseorang yang taat kepada perintah Allah dengan mengerjakan ibadah puasa sepanjang bulan Ramadhan dapat mengukuhkan keislamannya dengan diiringi ibadah sholat, zakat dan haji.

Rasulullah SAW. bersabda:

“Didirikan Islam itu atas lima sendi: mengakui bahwa tiada Tahan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah SWT memerintahkan umat manusia berpuasa hanya di kalangan orang yang beriman. Bagi setiap muslimin dan muslimat yang ada uzur syar’i diharuskan meninggalkan puasa, kemudian digantikan pada hari-hari yang lain. Dengan keimanan yang mantap hasil dari pelaksanaan ibadah puasa akan dapat membentuk seseorang berakhlak dan berpribadi mulia serta senantiasa menjaga diri dari melakukan perkara-perkara yang dilarang oleh syariat.

Turunnya Al-Qur’an Yang Menjadi Petunjuk Kepada Manusia

Turunnya ai quran yang menjadi petunjuk kepada manusia

Bulan Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Qur’an yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Al-Quran juga adalah sebagai pembeda antara antara perkara yang baik dan yang bathil.

Firman Allah SWT.:

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan serta sebagai pembeda antara yang hak dan bathil. ” (Al-Baqarah: 185)

Bulan Ramadhan telah dipilih oleh Allah untuk berlakunya perang Badar. Dalam peperangan itu bermulanya keruntuhan Jahiliah dan tertegaklah Islam melalui kalimah Allah. Memperingati turunnya Al-Qur’an dalam bulan Ramadhan sama dengan memperingati turunnya wahyu pertama.

Selanjutnya mengenai hikmah puasa Ramadhan adalah dalam bulan Ramadhan juga Rasulullah SAW bersama umat Islam dapat menaklukkan kota Mekkah dari kaum Musyrikin sehingga dapat mengubah akidah jahiliah kepada akidah Islam. Inilah suatu keberkahan yang dikurniakan Allah dalam bulan Ramadhan.

Menghapuskan Segala Dosa Yang Lalu

Menghapuskan segala dosa yang lalu

Ibadah puasa dapat mendidik rohani dan jasmani sehingga dapat membersihkan hati dan jiwa daripada segala perkara yang tidak baik dan sia-sia. Di samping itu juga dapat membersihkan hati dan jiwa karena puasa yang dikerjakan karena iman dan mengharapkan ridha Allah SWT, niscaya diampuni Allah segala dosa yang lalu.

Rasulullah SAW. bersabda:

“Siapa yang puasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan ridha Allah akan diampuni segala dosanya yang lalu.” . (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan)

Bulan Ramadhan merupakan bulan latihan dan kesadaran manusia terhadap segala kesalahan dan dosa-dosa yang lalu agar diterima segala doa dan taubatnya oleh Allah SWT

Firman Allah SWT

“Dia yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mengampuni kejahatan mereka dan mengetahui apa-apa yang kamu lakukan.” (Asy-Syura: 25)

Kesadaran inilah yang berlandaskan ketakwaan manusia sehingga sanggup meninggalkan segala larangan Allah dan Rasul-Nya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Suatu keuntungan yang besar bagi orang yang berpuasa ikhlas semata-mata karena Allah dengan menjaga dan memelihara diri dari segala dosa dan mendapat keampunan Allah.

Rasulullah SAW bersabda:

“Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan kesalahan-kesalahan yang terjadi di antara masing-masing apabila kesalahan besar dijauhi.” (HR. Muslim)

Jadi hikmah puasa Ramadhan adalah dapat menjadi kaffarah bagi muslimin dan muslimat untuk menghapuskan segala kesalahan selagi tidak melakukan dosa besar.

Dibukakan Pintu Surga, Ditutup Pintu Neraka dan Setan Dibelenggu

Dibukakan pintu surga, ditutup pintu neraka dan setan dibelenggu

Selama bulan Ramadhan, Allah SWT dengan kemurahan-Nya memberi jaminan yang penuh keistimewaan kepada umat Islam yaitu dibukanya pintu-pintu surga sebagai ganjaran dan balasan nikmat. Itulah hikmah puasa Ramadhan yang bisa jadi penyemangat kita dalam beribadah.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh telah datang kepadamu satu bulan yang penuh berkat dimana Allah mewajibkan kamu berpuasa. Pada bulan itu dibuka pintu surga dan ditutup pintu neraka dan dibelenggu setan, dimana ada satu malam yang nilai amal pada malam itu lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, maka tidak dapat lagi ia memperoleh kebaikan selama-lamanya.” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Baihaqi)

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda:

“Pada bulan itu ditutup pintu-pintu neraka, dibuka pintu-pintu surga dan dibelenggu setan-setan. Sabdanya lagi, dan seorang malaikat akan berseru: ‘Hai pencinta kebaikan, bergembiralah. Hai pencinta kejahatan, tunggulah sampai Ramadhan berakhir. (HR. Ahmad dan Nasa’i)

Pada bulan Ramadhan Alah SWT telah membuka semua pintu surga sebagai rahmat dan ganjaran yang amat besar bagi umat Islam yang ikhlas berpuasa. Allah SWT juga menutup segala pintu neraka sebagai jaminan dijauhkan atau tidak dikenakan azab neraka bagi orang puasa karena mengharapkan ridha Allah.

Begitu juga dengan setan, Allah telah membelenggu mereka daripada menghasut dan menghalang umat Islam dari mengerjakan puasa. Semuanya adalah untuk menambah keyakinan dan memantapkan keimanan serta
melahirkan ketakwaan kepada Allah melalui hikmah puasa Ramadhan yang penuh berkah.

Dijauhkan Allah Dari Neraka Sejauh 70 Tahun

Dijauhkan allah dari neraka sejauh 70 tahun

Hikmah puasa Ramadhan yang penuh berkah selanjutnya yakni Allah SWT meluaskan rahmat dan nikmat kepada orang-orang yang beriman. Ibadah puasa disamping dapat meningkatkan iman dan takwa juga dapat membentuk pribadi mulia, juga diberi keistimewaan yang besar yaitu dijauhkan Allah dan azab api neraka pada hari kiamat selama 7O tahun.

Ganjaran yang amat besar ini merupakan janji Allah hanya dikurniakan kepada orang-orang mukmin yang sanggup berjuang dan berjihad dengan segala harta dan jiwa raganya untuk jalan Allah dengan penuh keikhlasan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tiadalah berpuasa seseorang hamba satu hari (karena) fisabilillah, melainkan Allah akan menjauhkan diri seseorang itu dari api neraka selama 70 tahun. ” (HR. Jama’ah kecuali Nasa’i dan Abu Daud)

Sungguh banyak sekali keistimewaan ibadah puasa yang diberikan oleh Allah kepada orang mukmin sepanjang bulan Ramadhan. Keistimewaan ini sepatutnya menjadi rebutan umat Islam dengan menyiapkan diri untuk berjihad di jalan Allah dengan penuh keikhlasan agar dapat menyelamatkan diri dari pada azab api neraka pada hari akhirat.

Mendapat Syafaat Al-Qur’an

Mendapat syafaat al qur'an

Oleh karena Al-Qur’an Allah turunkannya pada bulan Ramadhan, maka sudah pasti akan menjadi petunjuk yang besar kepada umat manusia. Orang yang membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran yang besar yaitu syafaat Al-Quran pada hari kiamat kelak. Ini karena orang yang berpuasa pada siang harinya tetapi tidak lupa mengambil kesempatan dan peluang membaca Al-Qur’an karena memuliakan bulan yang membawa banyak keberkahan.

Amalan membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan adalah suatu ibadah yang mulia. Inilah salah satu hikmah puasa Ramadhan, dimana pahala tiap hurufnya akan dilipatgandakan. Oleh sebab itu orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an sepanjang bulan Ramadhan akan mendapat syafaat darinya dengan izin Allah pada hari kiamat.

Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberi syafaat bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: ‘ Ya Tuhan, aku menyebabkan dia menahan makan dan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku izin untuk untuk memberi syafaat untuknya.’ Dan berkata Al-Quran: ‘Aku mencegah dia tidur di malam hari, sebab itu izinkanlah aku memberi syafaat untuknya.’ Maka syafaat kedua-duanya diterima oleh Allah.” (HR. Ahmad)

Menjauhkan Diri Dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar

Ibadah puasa mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan umat Islam. Di samping dapat mengawal seseorang dari makan dan minum di siang hari, puasa juga dapat mencegah dari melakukan segala bentuk maksiat, keji dan mungkar. Dengan demikian puasa dapat membentuk akhlak dan pribadi manusia yang baik dan mulia sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an dan sunnah.

Orang yang berpuasa karena iman dan takwa sudah pasti dapat menjaga dan memelihara dirinya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar. Puasa juga dapat mengawal lisan manusia dari mengeluarkan kata-kata kasar, bohong dan sia-sia yang dibenci oleh agama.

Selain itu ibadah puasa juga dapat mengawal emosi seseorang dari memikirkan perkara-perkara yang tidak berfaedah tetapi lebih cenderung kepada mengingat kebesaran Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

“Allah SWT berfirman: ‘Semua amalan manusia untuk dirinya, kecuali puasa, maka itu adalah untuk-Ku dan Aku akan memberinya ganjaran. Dan puasa itu merupakan benteng (perisai), maka ketika datang saat berpuasa, janganlah seseorang kamu berkata keji, berteriak-teriak, mencaci maki. Seandainya dicaci oleh seseorang atau diajak berkelahi hendaklah dijawabnya: ‘Aku ini berpuasa dua kali. ’ Demi Tuhan yang nyawa Muhammad di tangan-Nya, bau mulut orang yang puasa itu lebih harum dari kasturi di sisi Allah di hari kiamat. Dan orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan yang menyenangkan hati. Di kala berbuka ia akan gembira dengan berbuka itu dan di saat ia menemui Tuhannya, ia akan bergembira karena puasanya itu. ” (HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i)

Mengendalikan Nafsu Syahwat

Mengendalikan nafsu syahwat

Suatu latihan kejiwaan yang mampu meningkatkan daya tahan jiwa dari gangguan setan dan pengaruh hawa nafsu adalah hikmah puasa Ramadhan. Oleh karena itu apabila seseorang biasa menguasai dan menundukkan dorongan hawa nafsu, maka perkara yang sedemikian itu suatu kemajuan dalam membina akhlak dan kepribadian yang baik sesuai dengan kehendak ajaran Islam.

Sesungguhnya hawa nafsu senantiasa mendorong seseorang ke arah melakukan sesuatu perkara yang tidak baik yang berlawanan dengan syariat. Olehnya itu Islam senantiasa mengajar umatnya berhati-hati dengan mengawal diri dari dipengaruhi dan dibelenggu oleh desakan hawa nafsu yang bisa merusak martabat dan harga diri.

Dengan melaksanakan ibadah puasa selain dapat menguatkan iman, dapat pula seseorang itu menjaga dan memelihara bujukan dan dorongan hawa nafsu. Rasulullah SAW bersabda:

“Hai pemuda barangsiapa yang mempunyai kesanggupan hendaklah ia menikah, karena itu lebih dapat mengendalikan pandangan mata dan lebih dapat membentengi kehormatan. Dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa karena puasa dapat mengendurkan syahwat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada hakikatnya kesan dari pengekangan diri dari makan dan minum serta menjauhi diri dari mencampuri istri selama sepanjang berpuasa di bulan Ramadhan dapat meningkatkan daya tahan rohani dari pengaruh syahwat dan tekanan emosi. Sesungguhnya puasa dapat membebaskan jiwa manusia dari cengkaman hawa nafsu yang menguasai jasmaninya menuju sasaran penyucian diri dan kebahagiaan abadi. Olehnya itu saat menyantap menu buka puasa ataupun sahur hendaklah tidak berlebih-lebihan.

Selain itu puasa dapat juga membatasi intensitas keinginan hawa nafsu dengan jalan berlapar dan haus menyadarkan manusia untuk ikut tidak memberi ruang kepada rayuan setan dari memperdayakannya. Dengan demikian akhlak dan kepribadian manusia akan terjaga dari godaan hawa nafsu yang boleh menjatuhkan martabat kemuliaan insan.

Memperbaiki Kesehatan Rohani dan Jasmani

Memperbaiki kesehatan rohani dan jasmani

Hikmah puasa Ramadhan selanjutnya yakni puasa mempunyai pengaruh yang amat besar dalam menjaga kesehatan dan sangat membantu untuk mencapai hidup ke arah ketakwaan kepada Allah SWT. Puasa sangat manjur dalam memberi perlindungan terhadap anggota badan bahagian luar dan dalam. Ia mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh timbunan makan yang telah busuk.

Dengan melaksanakan ibadah puasa yang mencegah seseorang dari makan dan minum pada siang hari, maka dapat pula mengusir racun dan bahan toksid serta bakteria yang dapat merusakkan kesehatan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Berpuasalah kamu niscaya kamu akan sihat.” (HR. lbnu Sunni dan Abu Naim)

Dalam ilmu kesehatan puasa juga dikatakan sangat baik dan tepat untuk menghilangkan segala jenis penyakit yang berkembang dalam tubuh badan manusia dari terus mengalami penderitaan. Pakar kesehatan telah membuat kajian dan penyelidikan bahwa puasa satu bulan dalam satu tahun dapat melenyapkan sisa-sisa makanan dan dapat mencegah beberapa jenis penyakit dalam tubuh manusia.

Sesuatu penyakit yang dialami oleh seseorang manusia akan menjadi penghalang dari beribadah kepada Allah seperti shalat, puasa dan sebagainya. Disinilah letaknya ketinggian, kemuliaan dan kepentingan ibadah puasa yang dapat memberi kesehatan serta membina ketahanan dan kekuatan diri dari terjebak dengan berbagai penyakit yang tidak diinginkan.

Itulah sebabnya hikmah puasa Ramadhan salah satunya juga dikatakan dapat memberi kemenangan dan kejayaan dalam menentang musuh, menyehatkan tubuh badan serta diberi limpahan rezeki.

Rasulullah SAW. bersabda:

“Berperanglah kamu niscaya kamu akan mendapat harta rampasan perang, bepuasalah kamu niscaya kamu akan sehat dan mengembaralah kamu niscaya akan menjadi kaya. ” (HR. Tabrani).

Melatih Manusia Hemat dan Sederhana

Mendorong Manusia Untuk Mencintai Al-Qur’an

Dapat Masuk Surga Melalui Pintu Ar-Rayyan

Menjadi Perisai dari Api Neraka

Dicintai Oleh Allah SWT

Memperoleh Dua Kegembiraan yang Besar

Memperoleh Lima Kelebihan yang Besar

Diselamatkan oleh Allah dan Malaikat

Puasa Suatu Amalan Dapat Masuk Surga

Memperoleh Banyak Keberkahan

Melatih Manusia dalam Urusan Makan dan Minum

Melatih Manusia untuk Sabar dan Tabah Menghadapi Cobaan Hidup

Bau Mulut di Sisi Allah Lebih Harum dari Katsuri

Memperoleh 700 kali Pahala Amal Kebajikan

Melatih Keluarga Melakukan Amal Soleh

Menambah Kecintaan Kepada Allah SWT

Membuka Jalan Manusia Untuk Bertaubat Kepada Allah SWT

Doa-doa Akan Dikabulkan

Mendidik Keluarga Untuk Menjalankan Perintah Allah SWT

Menjaga Mulut, Mata, Telinga dan Hati Dari Perkara Yang Sia-sia

Melatih Umat Islam Meninggalkan Urusan Duniawi Melalui I’tikaf

Mendapat Keutamaan Lailatul Qadr

Zakat Fitrah Membersihkan Dosa Orang Yang Berpuasa

Itulah 33 hikmah puasa Ramadhan, semoga memberikan motivasi kepada kita untuk mencapai manisnya iman dan melaksanakan ibadah puasa karena akan mendapat berbagai hikmah, keutamaan dan ganjaran yang besar di sisi Allah SWT sebagaimana yang yang telah dijanjikan.

Akmal, S. Si. Menyelesaikan studi sarjana sains di Universitas Hasanuddin, menyukai dunia blogging dan fotografi. Sering menulis artikel di berbagai media nasional.