Gejala Usus Buntu, Cara Mencegah dan Pengobatannya

Gejala Usus Buntu – Bagaimana gejala usus buntu ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut akan lebih bijak kalau Anda mengetahui sebelumnya mengenai apa penyakit usus buntu itu sendiri.

Usus buntu adalah satu ragam organ yang terdapat dalam tubuh manusia. Organ ini memiliki wujud seperti tabung kecil yang tipis, ukurannya tak lebih dari 5 sampai 10 cm dan juga langsung terhubung dengan usus besar. Gejala usus buntu yang akan kita bahasa sangat berkaitan dengan organ ini. Usus besar merupakan daerah terbentuknya tinja, yang pada kesudahannya Anda keluarkan sebagai kotoran.

Fungsi dari usus buntu sendiri belum diketahui secara pasti, pun setelah terjadinya pengangkatan dari usus buntu itu sendiri tak ada imbas besar pada situasi kesehatan seseorang. Gejala usus buntu ini sangat penting untuk diketahui, seandainya bagian usus buntu mengalami peradangan dan juga pembengkakan, maka akan menyebabkan penyakit usus buntu atau lebih diketahui dengan istilah apendisitis yang menyebabkan tingkat komplikasi yang cukup serius dan juga membahayakan tubuh.

Mengenal Penyakit Usus Buntu

Penyakit Usus Buntu
©parahitanews.com

Penyakit usus buntu atau apendisitis ini adalah jenis penyakit yang lazimnya seringkali timbul pada kalangan muda, atau jangka umur 10 hingga 20 tahun. Akan namun, sedangkan seringkali menyerang usia muda, penyakit yang satu ini juga tetap bisa dialami oleh siapa saja. Itulah sebabnya mengapa para orang tua lebih ditekankan untuk mengetahui gejala usus buntu untuk mengantisipasi jika hal tersebut dialami oleh putra-putrinya.

Penyakit ini umumnya dirasakan oleh orang-orang dengan gejala sakit di salah satu komponen perut yang kian lama akan memburuk, malah sampai menyebar ke semua bagian dari perut itu sendiri. Gejala usus buntu ini sangat sering ditemui namun terkadang disepelekan.

Penyebab Usus Buntu

Penyebab Usus Buntu
©dedaunan.com

Penyebab utama penyakit usus buntu belum di kenal secara pasti, tetapi sebagian besar pihak medis menduga bahwa munculnya penyakit ini disebabkan terjadi penyumbatan pintu masuk menuju usus buntu oleh sebagian elemen seperti tinja, kelenjar getah jernih yang bengkak dalam dinding usus dan sebagainya. Penyumbatan tersebut akan menyebabkan terjadinya inflamasi dan pembengkakan. Tekanan pengaruh pembengkakan akan memicu pecahnya usus buntu.

Pemeriksaan yang akan dikerjakan untuk mendeteksi penyakit usus buntu adalah dengan memeriksakan kondisi sakit perut, merupakan akan diperiksa sekitar usus buntu (perut kanan bagian bawah), berikutnya akan di lakukan percobaan darah untuk memeriksa jumlah sel darah putih yang mengindikasikan adanya infeksi, percobaan urin, menjalankan CT Scan dan USG hingga pemeriksaan organ intim bagi wanita.

Gejala Usus Buntu Yang Disepakati

Gejala Usus Buntu
Gejala usus buntu ©formulaherbal.id

Gejala usus buntu pada awalnya mirip dengan hal yang dirasakan oleh penderita mag atau sakit lambung, yaitu nyeri hebat pada sekitar pusat dan area sekelilingnya, arah nyeri tergantung pada posisi usus buntu.

Berikut adalah pembagiannya.

  • Keluhan nyeri pada bagian bawah perut sebelah kanan merupakan gejala permulaan pada anak, mulanya mengeluhkan nyeri di sekitar pusat, walaupun dengan berlanjutnya proses penyakit, seiring waktu anak akan mengeluh nyeri perut bagian bawah. Namun dengan bertambahnya keluhan nyeri bisa merata di seluruh bagian perut kemudian biasanya berlanjut dengan keluhan diare dan panas.
  • Sembelit (konstipasi)
  • Mual-mual atau muntah.
  • Bisa saja terjadi diare (sering buang air besar)
  • Susah buang angin
  • Mengalami demam namun tidak terlalu panas (berkisar 38 – 38½ derajat celcius)
  • Biasanya nafsu makan anak menurun/tidak mau makan
  • Perut mengalami gembung
  • Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, jumlah leukosit dibawah 15.000/ul dengan neutropil yang mengalami peningkatan.
Baca juga:  Cara menghilangkan Jerawat Secara Cepat, Alami dan Aman

Gejala usus buntu berupa rasa nyeri pada area perut (anak-anak biasanya mengeluhkan rasa sakit pada area sekitar pusat), demam dan muntah-muntah. Terkadang jika peradangan hanya pada area usus buntu, rasa nyeri mungkin bisa lebih terlokalisasi pada area perut sebelah kanan bawah.

Rasa sakit yang diderita oleh anak karena gejala usus buntu menyebabkan anak sering buang air seni, keluhan nyeri pada perut oleh anak-anak banyak diakibatkan oleh hal sepele seperti sembelit atau flu perut atau bisa juga diakibatkan telah mengonsumsi obat-obatan.

Ciri-ciri atau Tanda-tanda Usus Buntu

Ciri-ciri atau Tanda-tanda Usus Buntu
©kemanaajaboleh.com

Selain dari gejala usus buntu, Anda juga perlu waspada seandainya mengalami ciri-ciri penyakit usus buntu seperti berikut ini:

Konstipasi dan Diare

Konstipasi/sembelit dan diare sedangkan yaitu keadaan yang berlawanan melainkan dua-duanya dapat menjadi ciri-ciri penyakit usus buntu. Konstipasi bisa terjadi dampak peradangan pada usus buntu yang mengganggu metabolisme tubuh sehingga perembesan makanan oleh usus juga ikut serta terganggu.

Meski diare dapat terjadi adanya peran kuman yang berakibat pada tanggapan usus untuk mengeluarkan semua isi di dalam perut berupa BAB encer. Diare ini umumnya bisa disertai lendir.

Kekenyangan

Kenyang lazimnya dianggap sebagai hal yang wajar oleh beberapa besar orang. Tapi Jika kekenyangan hal yang demikian frekuensinya terlalu kerap dan disertai dengan nyeri perut, karenanya Anda perlu waspada karena dapat jadi hal itu ialah ciri-ciri penyakit usus buntu.

Kekenyangan hal yang demikian dirasakan sebagai sensasi rasa penuh pada perut padahal tidak sedang makan banyak. Rasa begah pada penderita penyakit usus buntu ini juga dapat muncul pada waktu bangun tidur maupun menjelang tidur sehingga seringkali mengganggu kenyamanan.

Nafsu makan berkurang

Pada pasien yang menderita penyakit usus buntu umumnya akan merasa hal yang tidak enak pada daerah perut, sehingga hal ini mengakibatkan nafsu makan juga ikut berkurang. Gejala ini juga diikuti dengan situasi badan penderita yang lesu, letih, lemah dan terlihat tidak ada semangat dalam melaksanakan rutinitas hariannya.

Demam

Demam juga merupakan ciri-ciri penyakit usus buntu yang yang yakni respon alami dari tubuh dikarenakan terjadinya progres infeksi pada usus buntu. Demam ini dimanifestasikan dengan peningkatan temperatur tubuh penderita (lebih dari 38°C), dan bisa pula terjadi kedinginan atau menggigil.

Mual muntah

Adanya cara kerja infeksi di dalam area perut, juga dapat mengakibatkan rasa mual atau muntah. Keadaan ini khususnya terjadi di kala menerima asupan makanan dari luar. Makanan yang masuk ke mulut terasa tak sedap dan rasanya ingin memuntahkannya. Sebab ini dapat memperparah keadaan penderita sebab dapat mengakibatkan kekurangan gizi dan dehidrasi.

Nyeri di bagian pusar

Ciri-ciri usus buntu selanjutnya yakni merasakan nyeri pada area pusar. Gejala ini acap kali dialami pada masa-masa awal munculnya penyakit, penderita akan mengalami sakit yang seperti ditusuk-tusuk maupun rasa panas pada zona pusar. Setelah itu nyeri pada bagian pusar ini lama-kelamaan akan menjalar ke daerah perut bagian bawah.

Baca juga:  Penyakit Paru Paru Basah: Gejala, Ciri-ciri, Penyebab & Cara Menyembuhkan

Nyeri di perut bagian kanan bawah

Nyeri perut komponen kanan bawah yakni ciri-ciri penyakit usus buntu yang paling khas. Seandainya letak usus buntu yaitu pada tempat hal yang demikian. (Baca juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Pada Wanita)

Anda bisa melaksanakan pemeriksaan simpel untuk mengecek perut Anda, ialah dengan sistem menekan pada zona perut kanan bawah, kemudian lepaskan. Jikalau Anda menikmati nyeri pada ketika tekanan dilepaskan, karenanya besar kemungkinan Anda menderita penyakit usus buntu.

Intensitas nyeri yang semakin sering

Untuk mendeteksi ciri-ciri penyakit usus buntu sebetulnya tak terlalu susah. tanda gejala yang telah dipaparkan di atas, yang pasti jikalau Anda menderita nyeri pada perut dengan frekuensi yang cukup sering dengan kualitas nyeri yang cukup hebat, maka lebih bagus Anda seketika memeriksakan diri ke dokter.

Nyeri pada penyakit usus buntu biasanya sampai membikin penderitanya sulit tidur atau tiba-tiba terbangun sebab menikmati perutnya sakit. Dan nyeri tersebut jaga membuat penderitanya sulit berpusat untuk belajar ataupun berprofesi.

Makanan Penyebab Usus Buntu

Makanan Penyebab Usus Buntu
©autoimuncare.com

Selain disebabkan oleh peradangan, penyakit usus buntu pun bisa terjadi akibat kebiasaan buruk seseorang yang sering mengonsumsi minuman dan makanan yang bisa memicu terjadinya penyakit usus buntu. Minuman dan makanan yang dapat menyebabkan penyakit usus buntu antara lain:

Minuman Beralkohol

Minuman yang mengandung alkohol memang tidak baik bagi kesehatan tubuh seseorang. Orang yang rutin mengonsumsi minuman beralkohol adalah tidak peduli dengan kesehatannya orang dan tidak sadar telah merusak keadaan tubuhnya sendiri.

Gorengan

Mengapa makanan ini harus dijauhi? Karena gorengan pada faktanya makanan yang digoreng itu kurang baik untuk kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam intensitas yang berlebihan/sering. Selain karena gorengan yang memiliki kandungan zat karsinogen sehingga sangat buruk dikonsumsi oleh penderita usus buntu. Selain itu, zat tersebut juga dapat memicu terjadinya kanker dan sel perusak dalam tubuh manusia.

Makanan yang dibakar

Makanan yang dibakar langsung seperti sate, ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan makanan yang dibakar langsung di atas bara api sehingga zat kimia yang ada pada arang tersebut bisa menempel pada makanan dan termakan masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti usus buntu.

Makanan pedas

Makanan pedas ini bersifat panas, jadi jika kalian terlalu banyak mengonsumsinya maka akan membuat usus terasa perih serta panas pada perut.

Makanan yang mengandung garam tinggi dan vetsin

Jenis makanan tersebut sering menjadi pemicu terjadinya penyakit usus buntu. Seperti dari mie instan, penyedap rasa dan bumbu instan lainnya serta garam yang dapat menyebabkan iritasi pada usus.

Daging unggas yang telah disuntik vaksin

Daging unggas yang telah disuntik vaksin banyak beredar di pasaran, oleh karena itu harus berhati-hati memilih daging unggas. Pada dasarnya unggas diberi vaksin karena masih pada masa pertumbuhan sehingga belum layak untuk dikonsumsi.

Tetapi seiring canggihnya teknologi saat ini, dengan memanfaatkan teknologi vaksin,  unggas yang diberikan vaksin yang masih pada masa pertumbuhan agar menjadi tumbuh lebih besar dari segi fisiknya.

Baca juga:  Manfaat Susu kedelai Untuk Kesehatan, Diet dan Ibu Hamil

Daging instan

Tidak jauh berbeda dengan kasus daging unggas, daging instan juga telah banyak beredar di pasaran. Dan banyak kalangan yang meminati produk daging instan ini. Daging instan ini sangat berbahaya karena biasanya memiliki kandungan bahan perasa buatan atau bahan pengawet yang telah ditambahkan sehingga dapat berdampak pada peningkatan kadar karsinogen di dalam tubuh yang sangat berbahaya bagi organ hati.

Cara Mencegah Usus Buntu

Cara Mencegah Usus Buntu
©bisnisdirumahaku.com

Gejala usus buntu pada awal-awal ialah pusar yang terasa nyeri, setelah itu bergerak hingga ke perut bagian kanan bawah, demam, mual juga muntah, diare, kenyang atau sembab pada bagian perut, kesulitan membuang gas sampai hilangnya nafsu makan.

Untuk terhindar dari penyakit ini dan terhindar dari gejala usus buntu tentu perlu ada upaya dalam mencegahnya. Ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah timbulnya gejala usus buntu, antara lain:

Mengonsumsi makanan tinggi serat

Berdasarkan penelitian, menggambarkan bahwa kasus penyakit usus buntu sangat jarang terjadi pada mereka yang memiliki metode pencernaan yang lancar. Dan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya radang pada usus buntu merupakan feses yang menumpuk, sehingga mengakibatkan penyumbatan.

Sehingga dengan mengonsumsi beberapa makanan yang mempunyai kadar serat yang tinggi dapat mengurangi resiko feses mengeras, sehingga dapat melancarkan sistem pencernaan. Makanan yang mengandung banyak serat terdapat pada beraneka sayuran, seperti wortel, buncis, kacang polong, kubis, tomat, aneka buah, gandum serta sereal.

Jangan membiasakan untuk buang air besar

Saat anda merasa ingin buang air besar, sebaiknya segerakan. Karena sedangkan menonjol seperti hal sepele, tetapi ini dapat menyebabkan terjadi radang pada usus buntu. Sekiranya dibendung akan mengakibatkan feses menumpuk serta mengeras, sehingga bisa terjadi penyumbatan pada usus dan pada hasilnya bisa meningkatkan resiko terjadinya radang usus buntu.

Selain itu, hindari juga menahan membuang gas dari perut, karena dapat menyebabkan gangguan pada usus buntu.

Banyak mengkonsumsi air putih

Air putih memang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan, kecuali untuk menyelesaikan ataupun mencegah berbagai penyakit berbahaya lainnya, dengan mengkonsumsi air putih sebanyak 8 gelas per hari bisa mencegah terjadinya radang usus buntu.

Jadi, jangan sepelekan hal ini. Mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi air putih dengan cukup tiap harinya agar terhindar dari penyakit usus buntu, juga penyakit lainnya. Terutamanya bagi anda yang mempunyai aktifitas duduk di depan layar komputer hingga berjam-jam, sebaiknya sediakan air putih di meja kerja anda.

Kenali gejala usus buntu sejak awal

Metode mencegah penyakit usus buntu yang berikutnya yaitu dengan memahami tiap-tiap gejala awalnya.

Kalau anda merasa gejala permulaan seperti kenyang atau perut sembab, dan sakit pada perut bagian kanan bawah, maka seketika periksakan ke dokter supaya mendapatkan penanganan lebih dini. Sehingga akan mengurangi resiko infeksi yang serius pada usus buntu. Jika usus buntu sudah meradang, anda seharusnya via operasi untuk memecahkannya.

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai gejala usus buntu, ciri-ciri atau tanda-tanda, penyebab dan cara mencegah serta mengobatinya. Semoga bermanfaat.

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button