Contoh Simbiosis Komensalisme – Simbiosis adalah interaksi antara makhluk hidup berbeda jenis dalam satu tempat dan waktu tertentu yang hubungannya sangat erat. Kata simbiosis berasal dari bahasa Yunani, “sym” yang berarti “dengan” dan “biosis” yang artinya “kehidupan”.
Berikut jenis-jenis simbiosis dan contohnya:
Contoh Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua dua jenis makhluk hidup, makhluk hidup pertama mendapat keuntungan, sedangkan makhluk hidup kedua tidak dirugikan dan tidak juga mendapatkan keuntungan.
Contoh simbiosis komensalisme adalah:
Ikan kecil remora (Echenida sp) dengan ikan hiu (Carcharhinus longimanus)
Ikan-ikan kecil remora yang berenang berdekatan dengan ikan hiu mendapatkan sisa-sisa makanan dan perlindingan dari ikan hiu dari predatornya, sedangkan ikan hiu sendiri tidak merasa terganggu dengan kehadiran ikan remora dan juga tidak mendapatkan keuntungan atas kehadiran ikan remora tersebut.
Hubungan antara tumbuhan anggrek (Phalonopsis betle) dengan batang pohon yang tinggi
Pada hubungan ini, tumbuhan anggrek memperoleh keuntungan karena lebih muda mendapat cahaya matahari, sedangkan pohon tinggi tidak dirugikan, juga tidak diuntungkan dengan keberadaan anggrek tersebut.
Simbiosis antara paku tanduk rusa yang hidup pada tanaman jati (Tectona grandis)
Tanaman tanduk rusa hidup dengan cara menempel pada pohon jati, keberadaan tanaman paku ini tidak berpengaruh terhadap pohon jati, tidak dirugikan tidak juga diuntungkan.
Tanaman sirih (Piper betle) yang menempel pada inangnya
Tanaman sirih (Piper betle) yang menempel pada inangnya adalah contoh simbiosis komensalisme. Tanaman siri hidup menempel dan melilit mengikuti tanaman inangnya untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sedangkan tanaman inang tempat hidupnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
Simbiosis antara ikan badut (Amphiprion percula) dengan anemon laut (Stichodacryla gigantea)
Ikan badut melindungi diri dari predatornya dengan cara bersembunyi di antara tentakel-tentakel anemon laut. Anemon merupakan tumbuhan laut yang bisa mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai ikan-ikan lainnya, namun tidak berefekek terhadap ikan badut karena kulitnya yang mengeluarkan pelindung berupa lendir. Ikan badut terlindung dari hewan laut lain yang mengancamnya, sedangkan anemon tidak dirugikan maupun diuntungkan dengan keberadaan ikan badut tersebut.
Bakteri pembusuk dalam usus manusia
Bakteri pembusuk yang hidup pada usus besar manusia menyerap zat-zat makanan yang sudah tidak dicernah oleh organ pencernaan manusia. Bakteri tersebut mendapat keuntungan berupa asupan makanan tetapi usus manusia yang ditumpangi tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Tidak berpengaruh apapun.
Ikan remora (Echeneida sp) dengan ikan pari (Himantura undulata)
mirip dengan hubungan antara remora dengan hiu, ikan remora yang menempel pada ikan pari dengan memanfaatkan sirip punggung yang telah berubah menjadi pengisap, jika ikan pari memperoleh makanan, maka ikan remora juga akan mendapatkan makanan berupa sisa-sisa makanan yang menempel pada ikan pari. Pada interaksi ini, ikan pari tidak mendapatkan keuntungan namun tidak juga dirugikan dengan keberadaan ikan remora.
Interaksi antara ikan goby dengan bulu babi (Echenus eschulentus)
Celah-celah bulu babi yang beracun menjadi tempat ikan goby bersembunyi dari pemangsanya. Keberadaan ikan goby tidak menguntungkan bulu babi dan juga tidak merugikannya.
Udang (Lysmata grabhami) dengan mentimun laut (Cucumaria frondosa)
Udang diuntungkan dengan menunggangi mentimun laut, dengan cara itu udang memperoleh makanan dari sisa-sisa, sedangkan bagi timun laut, keberadaan udang tidak merugikannya dan tidak pula memberi keuntungan.
Rayap dan protozoa berflagella
Hubungan antara rayap dan protozoa berflagella yang hidup di dalam saluran pencernaan rayap. Protozoa akan mencerna selulosa dari kayu menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana sehingga dapat dicerna oleh rayap. Protozoa mendapat keuntungan karena dapat hidup berlindung di dalam tubuh rayap.
Hubungan antara bakteri Rhizobium sp. dan tanaman kacang-kacangan
bakteri Rhizobium sp. hidup pada sel-sel akar tanaman kacang-kacangan sehingga terbentuk bintil-bintil pada akar. Di dalam bintil-bintil akar tersebut, bakteri memperoleh makanan dan mengikat nitrogen dari udara bebas. Nitrogen tersebut akan dimanfaatkan oleh tanaman kacang-kacangan untuk kebutuhan hidupnya.
Contoh Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu kehidupan simbiosis yang saling menguntungkan dan bisanya satu sama lain tidak bisa hidup mandiri. Contoh simbiosis mutualisme adalah;
Antara rayap genus zootermopsis dengan flagellata (Trychomipha) agilis) yang hidup di dalam saluran pencernaan rayap
Rayap tidak memiliki enzim selulase sedangkan flagellata dapat mencernah selulose yang dimakan rayap sehingga rayap dapat menggunakan selulose sebagai sumber energinya, sedangkan flagellata memperoleh lingkungan yang sesuai untuk hidupnya di dalam saluran pencernaan rayap.
Kupu-kupu dengan bunga
Pada kupu-kupu dan bunga sepatu terjadi simbiosis mutualisme, karena kedua organisme ini saling menguntungkan. Kupu-kupu mendapatkan makanan berupa nekhtar yang dihisap dari bunga, dan bunga kembang sepatu sendiri terbantu dalam proses penyerbukan. Ini juga mirip pada interaksi antara lebah dan bunga.
Interaksi antara kerbau dan burung jalak
Burung jalak dapat memperoleh makanan berupa kutu yang menempel pada tubuh kerbau. Tubuh kerbau terbebas dari kutu yang menempel pada tubunhnya karena dimakan oleh burung jalak.
Lumuk kerak (lichenes) juga merupakan contoh simbiosis mutualisme
Lumuk kerak terbentuk dari jamur kelompok Ascomycotina atau Basidiomycotyna, dan alga kelompok Chlorophyta atau Cyanophyta. Pada lumuk kerak, alga mendapatkan air dan mineral-mineral atas bantuan jamur, sedangkan jamur mendapatkan makanan dari alga karena alga memiliki klorofil untuk berfotosintesis.
Contoh Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan. Pihak yang mendapat keuntungan disebut parasit, sedangkan pihak yang dirugikan disebut inang. Berbagai organisme penyakit yang hidup pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan bersifat parasit.
Contoh simbiosis parasitisme adalah:
Tumbuhan tali putri (Cuscuta filiformis) dengan tanaman inangnya)
Tumbuhan tali putri tidak meempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis, untuk mendapatkan makanan ia menempel pada tumbuhan lain serta menyerap sari-sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya sehingga merugikan.
Hubungan antara benalu dan tanaman inangnya (hospes) seperti pohon mangga
Benalu yang hidup menumpang pada tanaman mangga mendapatkan makanan dan perlindungan dari tanaman mangga, sedangkan tanaman mangga dirugikan karena sari makanannya diambil oleh benalu.
Hubungan antara kutu kepala dan manusia
Kutu kepada yang hidup di kepala manusia mengisap darah, sedangkan manusia dirugikan karena darahnya dihisap oleh kutu kepala tersebut.
Berdasarkan tempat hidupnya, parasit ada yang hidup di luar tubuh inangnya (ektoparasit), dan yang hidup di dalam inang (endoparasit). Contoh ektoparasit adalah kutu rambut pada kepala manusia. Adapun contoh endoparasit antara lain cacing perut dan cacing pita yang hidup dan berkembang biak di usus manusia.
Beradasrkan cara memperoleh makananya, parasit dikelompokkan menjadi setengah parasit atau parasit fakultatif dan parasit sejati atau parasit obligat. Suatu parasit disebut fakultatif apabila organism tersebut tidak sepenuhnya bergantung pada inangnya.
Suatu parasit disebut obligat apabila organisme tersebut sepenuhnya bergantung pada inangnya. salah satu contoh parasit yang obligat adalah Plasmodium, penyebab penyakit malaria. Seluruh hidup Plasmodium diperoleh dari tubuh manusia.
***
Itulah contoh simbiosis komensalisme, mutualisme dan parasitisme pada makhluk hidup. Semoga bermanfaat.